Suara.com - Terdakwa Kopda Bazarsah tidak menerima vonis hukuman mati yang dijatuhkan majelis hakim Pengadilan Militer I-04 Palembang. Ia resmi mengajukan banding atas kasus penembakan tiga anggota polisi di lokasi judi sabung ayam di Kabupaten Way Kanan, Lampung.
Melalui kuasa hukumnya, Kopda Bazarsah akan menempuh upaya hukum lanjutan setelah divonis mati dan dipecat dari dinas militer.
"Putusan ini tadi sudah kami lihat, kami tim kuasa hukum dan terdakwa akan mengajukan banding sebagaimana merupakan hak bagi terdakwa," kata Kuasa Hukum Kopda Bazarsah, Kolonel CHK Amir Welong, usai persidangan di Palembang, dilansir Antara, Senin (11/8/2025).
Amir Welong menjelaskan, pihaknya sepakat dengan majelis hakim bahwa kasus ini bukan pembunuhan berencana seperti yang diatur dalam Pasal 340 KUHP. Namun, ia menilai hukuman mati yang didasarkan pada pasal berlapis, termasuk Pasal 338 KUHP tentang pembunuhan, terlalu berat.
Menurutnya, tindakan kliennya terjadi karena spontanitas dan upaya membela diri.
“Terdakwa ini kan punya juga keluarga, terdakwa juga manusia biasa tidak luput dari kesalahan. Mungkin sebelumnya terdakwa tidak merencanakan seperti itu (pembunuhan). Pasal 340 tidak terbukti, artinya spontanitas dan pembelaan diri," jelasnya.
Meski melakukan perlawanan hukum, pihak kuasa hukum tetap menyampaikan permohonan maaf dan duka cita mendalam kepada keluarga polisi yang gugur dalam tugas.
"Kami juga menyampaikan turut berduka atas meninggalnya rekan kita dari Polri," kata Amir.
Sebelumnya, majelis hakim menyatakan Kopda Bazarsah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana pembunuhan, kepemilikan senjata api ilegal, dan perjudian.
Baca Juga: Isak Tangis Keluarga 3 Polisi Way Kanan Iringi Vonis Mati Kopda Bazarsah
"Memidana terdakwa dengan pidana pokok hukuman mati dan pidana tambahan dipecat dari dinas militer," kata Ketua Majelis Hakim Kolonel CHK Fredy Ferdian Isnartanto saat membacakan putusan.