5 Fakta Menusuk di Balik Video Viral Bocah Pungut Snack Pejabat

Andi Ahmad S Suara.Com
Rabu, 20 Agustus 2025 | 06:01 WIB
5 Fakta Menusuk di Balik Video Viral Bocah Pungut Snack Pejabat
Viral Potret Kontras Gaya Hidup Pejabat dan Rakyat Jelata yang Bikin Miris [Instagram]

Suara.com - Sebuah video singkat dari Gowa telah menjadi tamparan keras bagi nurani publik. Bukan sekadar drama kesedihan, rekaman seorang bocah yang memungut sisa makanan pejabat adalah rangkuman dari banyak masalah besar di negeri ini.

Bagi Anda yang geram, bingung, atau sedih melihatnya, berikut adalah lima fakta kunci di balik video viral tersebut yang perlu kita bedah bersama.

1. Momen Kontras yang Terekam Jelas: Kemewahan vs Kebutuhan

Inti dari video ini adalah kontras visual yang brutal. Di satu sisi, kita melihat puluhan kotak snack berwarna putih—simbol fasilitas dan kemewahan—teronggok di kursi-kursi kosong yang sebelumnya diduduki para pejabat dan tamu terhormat.

Di sisi lain, ada tangan mungil seorang bocah, dengan sabar memilah sisa-sisa makanan itu dan memasukkannya ke dalam kantong kresek hitam yang lusuh.

Ia tidak mencuri, ia hanya mengambil apa yang telah dibuang. Pemandangan ini adalah definisi visual dari ketimpangan.

2. Ironi Sakral Hari Kemerdekaan

Kejadian ini tidak terjadi di hari biasa. Ini terjadi tepat setelah upacara perayaan HUT RI ke-80, sebuah momen di mana seharusnya semangat persatuan, keadilan, dan kesejahteraan bersama digaungkan.

Ironisnya, di hari yang sama, jurang antara "yang dirayakan" dan "yang merayakan" terlihat begitu nyata. Perayaan kemerdekaan yang seharusnya menjadi milik semua rakyat, justru mempertontonkan pemandangan di mana sebagian berpesta, dan sebagian lagi memungut sisa pestanya.

Baca Juga: Kapan Hadiah untuk Pejabat Dianggap Halal? Simak Penjelasan Tegas dari KPK

3. 'Itu Uang Pajak Kita!': Sumber Dana yang Terbuang

Ini adalah poin yang paling memicu amarah publik. Makanan dan minuman yang terbuang itu bukan berasal dari kantong pribadi para pejabat.

Fasilitas tersebut dibeli menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD), yang sumber utamanya adalah pajak yang dibayarkan oleh rakyat.

Komentar warganet @wika*, "Itu makanan yg dibuang2 pake duit pajak kan ya?", menjadi suara kolektif jutaan pembayar pajak yang merasa uang mereka dihamburkan untuk sesuatu yang bahkan tidak dihargai oleh penerimanya.

4. Vonis Publik di Media Sosial: Pengadilan Tercepat dan Terekspos

Lupakan proses birokrasi yang lambat. Media sosial telah menjadi pengadilan publik yang paling cepat dan efektif. Dalam hitungan jam, video ini memicu "vonis" massal dari warganet.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI

Ingin dapat update berita terbaru langsung di browser Anda?