Suara.com - Gerbong mutasi besar-besaran kembali bergerak di tubuh Tentara Nasional Indonesia (TNI). Tak tanggung-tanggung, Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto merotasi dan memutasi 414 Perwira Tinggi (Pati) dari tiga matra sekaligus.
Dari ratusan nama tersebut, matra Angkatan Darat (AD) menjadi yang paling banyak terdampak perombakan.
Berdasarkan Keputusan Panglima TNI Nomor Kep/1102/VIII/2025 yang diterbitkan pada 15 Agustus 2025, rincian pergeseran jabatan ini terdiri dari 200 Pati TNI Angkatan Darat, 130 Pati TNI Angkatan Laut (AL), dan 84 Pati TNI Angkatan Udara (AU). Langkah strategis ini disebut sebagai bagian dari penyegaran dan penguatan organisasi.
"Langkah ini merupakan proses regenerasi kepemimpinan yang berkesinambungan, sekaligus bentuk adaptasi strategis TNI untuk memastikan kesiapsiagaan pertahanan nasional tetap terjaga," ujar Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Mayjen TNI Kristomei Sianturi dalam keterangan resminya, Rabu (20/8/2025).
Kristomei menegaskan bahwa rotasi ini bukan sekadar pergantian personel biasa. Menurutnya, ini adalah upaya sistematis untuk menjaga profesionalisme prajurit dan memperkokoh institusi TNI dalam menghadapi tantangan zaman.
Sejumlah jabatan strategis dan pos komando penting pun ikut berganti pimpinan. Beberapa posisi kunci yang terdampak dalam gelombang mutasi kali ini antara lain:
- Inspektur Jenderal TNI (Irjen TNI)
- Komandan Kodiklat TNI (Dankodiklat TNI)
- Wakil Kepala Staf Angkatan Darat (Wakasad)
- Asisten Operasi Kasad (Asops Kasad)
- Kepala Pusat Penerangan TNI (Kapuspen TNI)
- Panglima Koarmada III (Pangkoarmada III)
- Komandan Puspomal (Danpuspomal)
- Kepala Staf Kopasgat (Kas Kopasgat)
- Wakil Irjenau (Wairjenau)
Lebih lanjut, Kapuspen TNI menjelaskan bahwa perombakan besar ini merupakan wujud komitmen Panglima TNI untuk mendorong regenerasi kepemimpinan sekaligus meningkatkan performa satuan di seluruh matra.
"Langkah tersebut sejalan dengan visi TNI Prima (Profesional, Responsif, Integratif, Modern, dan Adaptif) yang menjadi landasan utama dalam menghadapi dinamika pertahanan yang semakin kompleks," ujar Kristomei.
Ia menambahkan bahwa visi tersebut menjadi pedoman utama TNI untuk menjaga soliditas internal dan memperkuat sinergi antar unit.
Baca Juga: Panggil Kapolri hingga Panglima TNI ke Hambalang, Prabowo 4 Jam Bahas Penertiban Tambang Ilegal
"Melalui visi ini, TNI tidak hanya memperkuat soliditas internal dan memperkokoh sinergi antarsatuan, tetapi juga memastikan posisinya tetap kokoh sebagai garda terdepan dalam menjaga kedaulatan serta keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia," sambungnya.