Dubes Rusia: Kami Tak Rekrut WNI Jadi Tentara, Satria Umbara Sendiri yang Mau

Bernadette Sariyem Suara.Com
Rabu, 20 Agustus 2025 | 19:52 WIB
Dubes Rusia: Kami Tak Rekrut WNI Jadi Tentara, Satria Umbara Sendiri yang Mau
Pecatan Marinir TNI AL Satria Kumbara yang bertempur untuk Rusia di Ukraina memohon bantuan pemerintah untuk bisa kembali ke Indonesia. Dubes Rusia untuk RI Sergei Tolchenov menegaskan tak pernah rekrut WNI untuk dijadikan tentara. [Tiktok/satria]

Kisah Satria Kumbara adalah pelajaran mahal tentang konsekuensi sebuah keputusan. 

Sebelum menjadi sorotan internasional, Satria telah lebih dulu dipecat secara tidak hormat dari kesatuan Marinir TNI-AL karena desersi (meninggalkan tugas tanpa izin).

Ini berarti, bahkan sebelum ke Rusia, ia sudah memiliki masalah hukum di Indonesia.

Keputusannya menandatangani kontrak dengan militer Rusia karena alasan ekonomi menjadi blunder fatal.

Tindakan ini secara langsung melanggar Pasal 23 Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2006 tentang Kewarganegaraan.

UU tersebut menyatakan bahwa Warga Negara Indonesia (WNI) otomatis kehilangan kewarganegaraannya jika bergabung dengan dinas tentara asing tanpa izin dari Presiden.

Dalam video permintaan maafnya yang viral, Satria mengaku ingin kembali menjadi WNI.

Namun, ia masih terikat kontrak militer di Rusia. Memutus kontrak di tengah jalan tentu memiliki konsekuensi hukum tersendiri di Rusia.

Jika ia berhasil kembali ke Indonesia, statusnya bukan lagi WNI. Untuk menjadi WNI lagi, ia harus melalui proses naturalisasi yang panjang dan rumit.

Baca Juga: Nasib Eks Marinir Jadi Tentara Rusia di Ujung Tanduk, Menkum: Kewarganegaraannya Otomatis Hilang!

Selain itu, ia juga harus menghadapi proses hukum atas kasus desersinya di masa lalu.

Permohonan Maaf dan Jalan Buntu

Dalam video yang beredar luas, Satria dengan wajah penuh penyesalan mengakui kesalahannya. Ia mengaku tergiur tawaran ekonomi tanpa memahami konsekuensi hukum yang begitu berat.

Ia memohon belas kasihan dan bantuan dari pemerintah Indonesia agar bisa kembali ke pelukan Ibu Pertiwi.

Namun, dengan pernyataan "lepas tangan" dari pihak Rusia dan jerat hukum yang menantinya di Indonesia, jalan pulang bagi Satria Kumbara terlihat sangat terjal.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI