Erwin Aksa: Problem Mendasar Kita Saat Ini adalah Pendidikan, Berikutnya Ekonomi

Kamis, 13 Oktober 2022 | 07:08 WIB
Erwin Aksa: Problem Mendasar Kita Saat Ini adalah Pendidikan, Berikutnya Ekonomi
Politikus Partai Golkar Erwin Aksa saat sesi wawancara eksklusif dengan Suara.com di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, Selasa (4/10/2022). [Suara.com/Alfian Winanto]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Abang begitu juga dulu berarti?

Ya, saya kan dulu dari macam-macam. Dulu saya aktivis sekolah olahraga bola, terus saya masuk jadi Ketua IPMI, masuk di KADIN, terus Golkar. Jadi, jalur saya memang dari jalur dunia usaha, entrepreneur.

Jadi abang membebaskan anak-anak jalurnya bagaimana nantinya ya, yang penting positif ya?

Iya. Itulah yang namanya pendidikan berbasis hobi. Kita nggak bisa larang, yang penting selama dia bisa dapat pekerjaannya. Ya, karena kan suatu saat ujungnya kan bahwa anak-anak kita ini harus punya kerjaan. Dunia film lebih bagus. Konten-konten tuh sudah bagus sekarang, industri kreatif.

Jadi harus dibiarkan mereka mengeksplor kesenangannya, hobinya. Nah, ini yang menurut saya pendidikan Indonesia ini masih mundur. Belum ada satu roadmap menuju ke sana. Jadi ini yang harus diperbaiki, karena waktu kita pendek.

Roadmap untuk memancing energi kreatif anak maksudnya?

Iya. Artinya membangun energi kreatif, kemudian membangun sportivitas. Kemudian membangun public speaking dari kecil, membangun keseniannya. Kemudian juga membangun team building-nya. Jadi itu semua harus dibangun. Nah, itu kan formatnya sekolah-sekolah nggak tahu.

Kita nggak tahu apa sih, sebenarnya ini konsep edukasi ini mau ke mana, gitu.

Dan ini belum terasa juga ya, perkembangannya di situasi sekarang ya?

Baca Juga: PDIP Belum Kasih Kepastian Soal Pemilu 2024, Pengamat Nilai Ganjar Pranowo Pilih Jalan Sendiri

Ya, saya kira, saya nggak tahu sekarang ini... Hmm, apa ya. Ini kan Covid [sudah] dua tahun lebih, pendidikan [jadi] mundur kan. Jadi ya, mudah-mudahan bisa di-catch up, bisa dilampaui-lah nanti pendidikan kita. Tetapi harus tiap [jenjang] pendidikan, nggak usah terlalu dipaksa harus S1 ya. Kalau S1 kita lulus, kita [nggak] dapat kerja, buat apa?

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI