Steve Saerang: Revolusi AI Setara Penemuan Mesin Uap!

Liberty Jemadu Suara.Com
Rabu, 12 Maret 2025 | 18:03 WIB
Steve Saerang: Revolusi AI Setara Penemuan Mesin Uap!
SVP-Head of Corporate Communications Indosat Ooredoo Hutchison, Steve Saerang mengatakan Artificial Intelligence setara dengan penemuan akbar mesin uap pada 1700an yang mendorong revolusi industri. [Suara.com/Adit Rianto Saputro]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

AI Experience Center yang di Jayapura seharusnya sedang dalam pembangunan. AI Experience Center itu akan menjadi tempat orang orang di Indonesia Timur melihat bahwa teknologi itu tidak lagi hanya terbatas di kota-kota besar. AI Experience Center yang kita bangun di Jayapura ini akan membuat teman-teman di sana, di Timur, di Papua itu punya visibility langsung bahwa teknologi itu bisa inklusif. Itu fungsinya

Nah kami udah mulai prosesnya itu dari tahun lalu sekitar bulan Desember. Memang untuk melakukan pekerjaan di Indonesia Timur tidak bisa dalam waktu yang cukup cepat. Jadi mungkin kalau misalnya ada yang menonton ini yang sudah tahu dan sudah pernah mungkin ingin membuka usaha di Indonesia Timur dan masalah logistik itu masih merupakan sebuah challenge ya untuk perpindahan barang dan orang antarpulau di Indonesia. 

Kami targetkan di akhir Maret sudah selesai jadi dengan adanya Lebaran dan lain lain. Tapi kita Insya-Allah kita optimistis di akhir Maret sudah bisa dinikmati oleh masyarakat kita harap bisa segera diresmikan oleh pemerintah.

Tapi bagaimana Indosat melihat dari kemampuan SDM di wilayah Timur apalagi kan sudah bilang 80 persen keberhasilan AI ini adalah dari SDM sendiri. Bagaimana Indosat melihat kemampuan SDM di Timur dalam pengembangan AI Experience Center ini?

Makanya saya bilang tadi di awal membangun AI Experience Center itu butuh waktu yang lebih lama dari satu bulan. Karena ini bukan proyek Roro Jonggrang ya, kita juga harus bikin riset. 

Kalo kita punya bangunan tapi orang orang yang ada di sekitar ini tidak tahu bangunan untuk apa dan mereka enggak bisa manfaatkan itu akan useless. Dan lebih daripada useless ini kita tidak bisa memanfaatkan sesuai dengan fungsi yang kita desain dari awal. Nah makanya perlu yang ada namanya kita riset dulu. 

Kurang lebih sekitar dua sampai tiga minggu kita ke Jayapura, kita ketemu dengan orang-orang di sana, kita tanya apa yang diperlukan, kira-kira sudah pernah dengar atau belum (tentang AI, Red). Kami sangat bersyukur bahwa pihak Universitas Cendrawasih sangat open. Sangat terbuka 

Ikut terlibat juga?

Iya, untuk mempersiapkan ini sehingga kami bisa mendapatkan data yang cukup valid, data empiris yang cukup valid. Bahwa mendengar iya, merasakan belum. 

Baca Juga: Cisco - Indosat : Ancaman Siber Makin Kompleks! Hanya 12 Persen Perusahaan RI Siap

Ada beberapa yang sudah manfaatkan, karena kalau misalnya pakai Whatsapp di sana kan sudah (AI, Red) tersedia. Tetapi itu tadi masih dalam tatanan memahami bahwa ada teknologi baru. Dia bisa jawab pertanyaan saya, tetapi fungsi yang sebenarnya dari AI, yang bisa mempermudah hidup masih di tahapan awareness, belum meng-execute. Nah itu mungkin yang bisa saya sampaikan pada saat kami kunjungan ke sana dan mencoba selama dua minggu mencoba mencari tahu formula yang paling tepat. 

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI