98,7 Persen Mobil Pengguna Pertalite Adalah Orang Mampu, Tujuan Subsidi Tak Tercapai

Iwan Supriyatna Suara.Com
Kamis, 01 September 2022 | 10:43 WIB
98,7 Persen Mobil Pengguna Pertalite Adalah Orang Mampu, Tujuan Subsidi Tak Tercapai
Kendaraan bermotor antre untuk mengisi bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertalite di SPBU Imam Bonjol, Palangka Raya, Kalimantan Tengah, Jumat (24/6/2022). ANTARA FOTO/Makna Zaezar
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

"Mending dialokasikan kepada hal-hal yang bersentuhan dengan langsung dengan kebutuhan masyarakat. Contohnya infrastruktur, sektor pendidikan, kesehatan dan lain-lain, ini lebih terasa manfaatnya," kata Ikram.

Ia berharap pemerintah berhati-hati dan mengkaji kembali soal kebijakan mensubsidi ke sektor bahan bakar minyak. Sebab, konsumsi BBM dalam negeri terus mengalami penambahan sehingga subsidi BBM setiap tahunnya semakin meningkat, terlebih harga minyak dunia saat ini kian melonjak.

"Disisi lain kami menawarkan pemerintah bagaimana memperkuat ekonomi kerakyatan, sektor UMKM, memperkuat daya beli masyarakat, agar pemerintah tidak lagi memikirkan bagaimana merumuskan pola atau skema subsidi untuk menalangi pengeluaran yang diberikan pemerintah terhadap impor migas kita yang membengkak setiap tahunnya," paparnya.

Ikram menyarankan agar memperkuat daya beli masyarakat terlebih dahulu. Sebab, daya beli masyarakat yang kuat tidak akan terpengaruh meskipun ada penyesuaian harga BBM.

"Kalau misalkan disubsidi manusianya, maka kemampuan dan daya beli masyarakat itu meningkat, bagaimanapun arah kebijakan pemerintah, daya beli masyarakat dapat menyesuaikan," ucapnya.

Soliditas Pemerintah Menentukan

Sementara itu Ketua PP KAMMI Bidang PMPE, Edo Hendra Kusuma mengatakan penyesuaian harga BBM ini mengandung efek domino seperti pada naiknya harga bahan makanan atapun pada tarif mode transfortasi. Namun hal itu harus diselesaikan oleh pemerintah dengan soliditas semua bidang sehingga mampu menjelaskan penyesuaian harga BBM ini kepada masyarakat.

"Terkait kenaikan ini pasti ada konsekuensinya, ada efek domino, ini tergantung bagaimana kemudian kesolidan pemerintah untuk bisa menanghulangi efek yang terjadi," tutur Edo.

Sementara Kabid ESDA PP PMKRI, Karlianus Poasa menilai penyesuaian harga BBM tidak bisa dihindari. Namun, ia meminta pemerintah untuk memberikan solusi kepada masyarakat terkait efek penyesuaian tersebut.

Baca Juga: Harga Pertalite Masih Sama, Justru Pertamax Turbo Cs yang Turun

"Penyesuaian harga menurut saya tidak bisa kita hindari, tetapi pemerintah bisa pakai banyak strategi supaya bisa menyelesaikannya," pungkasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI