Suara.com - Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), menghijau saat pembukaan perdagangan Jumat, 23 Mei 2025. IHSG dibuka menguat di level 7.206
Mengutip data RTI Business, hingga pukul 09.06 WIB, IHSG masih berada di zona hijau menuju level 7.215 atau naik 48,89 poin, secara presentase naik 0,68 persen.
Pada perdagangan pada waktu itu, sebanyak 1,45 miliar saham diperdagangkan dengan nilai transaksi sebesar Rp1,15 triliun, serta frekuensi sebanyak 97.055 kali.
![Layar yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (16/4/2024). [Suara.com/Alfian Winanto]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2024/04/16/56533-ihsg-indeks-harga-saham-gabungan-bursa-efek-ilustrasi-bursa-ilustrasi-ihsg-ilustrasi-idx.jpg)
Dalam perdagangan di waktu itu, sebanyak 264 saham bergerak naik, sedangkan 143 saham mengalami penurunan, dan 187 saham tidak mengalami pergerakan.
Adapun, beberapa saham yang mendorong penguatan IHSG hari ini diantaranya, BAJA, FAST, MPOW, AVIA, SMBR, LAJU, SMGR, TGUK, BCIP, INTP, BATR, SOLA, TPIA, ESSA.
Sementara saham-saham yang mengalami penurunan tajam di perdagangan hari ini diantaranya, BBSS, MITI, HAJJ, BDKR, NAYZ, DSFI, DGWG,MSIN, MKAP, APEX, KING, BSBK, BTPS.
Proyeksi Hari ini
Pergerakan IHSG diproyeksikan bergerak konsolidatif pada perdagangan Jumat, 23 Mei 2025 dalam rentang 7.100–7.200. Hal ini, setelah pada hari sebelumnya ditutup menguat 0,34 persen ke level 7166.
Penguatan IHSG didukung oleh aksi beli investor asing meski tekanan global masih membayangi pasar.
Baca Juga: IHSG Kembali Masuk Fase Konsolidasi dengan Target Level 7.200
Analis Ritel Phintraco Sekuritas, Ratna Lim, menjelaskan bahwa secara teknikal, IHSG masih mampu bertahan di atas MA200, namun histogram MACD cenderung bergerak sideways.
"Sehingga kami memperkirakan IHSG konsolidatif dalam rentang 7.100–7.200 di Jumat (23/5)," jelas Ratna dalam riset hariannya, Jumat (23/5).
Ratna menambahkan bahwa pelaku pasar tengah menanti rilis data M2 Money Supply untuk April 2025 sebagai indikator likuiditas uang yang beredar.
"Meningkatnya ketidakpastian ekonomi AS akibat perang dagang serta kenaikan utang dan melebarnya defisit anggaran belanja, disinyalir membuat investor global melakukan diversifikasi portofolio dari aset yang berdenominasi dollar AS, termasuk investasi ke pasar negara berkembang seperti Indonesia. Hal ini dapat dilihat dari indikasi akumulasi aksi beli investor asing akhir-akhir ini, sehingga membuat penguatan IHSG terjaga," kata Ratna.
Dari sisi eksternal, Wall Street ditutup mix dan cenderung stagnan pada Kamis, 22 Mei 2025 akibat kekhawatiran investor terhadap kenaikan yield obligasi seiring dengan membengkaknya defisit anggaran Amerika Serikat.
DPR AS meloloskan RUU pajak yang diusulkan Presiden Trump dengan selisih suara tipis 215-214. RUU ini mencakup penurunan pajak dan penambahan belanja militer, dan akan dilanjutkan ke Senat untuk pemungutan suara yang dijadwalkan pada Agustus.
![Layar menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta Pusat, Senin (2/12/2023). [Suara.com/Alfian Winanto]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2023/01/02/48057-bursa-efek-ihsg-idx-saham.jpg)
Sementara itu, pasar obligasi mencatat penurunan imbal hasil atau yield, dengan AS 10-year Bond Yield turun 4 bps menjadi 4,54 persen, dan yield tenor 30 tahun melemah ke 5.50 persen setelah sebelumnya menyentuh level tertinggi sejak Oktober 2023. Yield tenor 2 tahun juga turun ke 3,99 persen.
Dari pasar komoditas, harga emas terkoreksi 0,56 persen ke USD3,295/troy oz akibat penguatan dolar AS dan aksi profit taking. Harga minyak dunia juga melemah setelah muncul spekulasi bahwa OPEC+ akan meningkatkan produksi pada Juli, sehingga memicu kekhawatiran oversupply global.
Dari Amerika Serikat, data penjualan rumah baru (New Home Sales) untuk April 2025 yang dirilis Jumat ini diperkirakan turun -4,7 persen secara bulanan atau MoM dari kenaikan 7,4 persen MoM pada Maret, mengindikasikan potensi pelemahan permintaan di sektor perumahan.
Di Eropa, pelaku pasar mencermati data Retail Sales Inggris yang diperkirakan naik menjadi 4.5 persen YoY pada April, naik dari 2.6 persen YoY di bulan sebelumnya, mencerminkan peningkatan konsumsi domestik.
Untuk perdagangan hari ini, Phintraco Sekuritas merekomendasikan saham-saham pilihan seperti INDY, UNVR, BRMS, SIDO, dan HMSP.
Sementara, dalam riset hariannya, Pilarmas Investindo Sekuritas menyebutkan bahwa secara teknikal, IHSG berpotensi melanjutkan penguatan secara terbatas dengan level support berada di 7.020 dan resistance di 7.175.
"Berdasarkan analisa teknikal, kami melihat IHSG berpotensi menguat terbatas dengan support dan resistance 7.020 – 7.175,” tulis tim riset Pilarmas dalam laporan hariannya.
Meski pergerakan indeks cenderung terbatas, optimisme tetap muncul dari sektor-sektor yang menunjukkan performa kuat seperti basic materials.
Sentimen positif juga didukung oleh prospek pertumbuhan ekonomi dari lembaga internasional seperti Asian Development Bank (ADB), yang menunjukkan kepercayaan terhadap ekonomi kawasan Asia, termasuk Indonesia, dalam menghadapi ketidakpastian global.
Pilarmas juga merilis daftar saham yang menjadi perhatian investor pada perdagangan hari ini. Saham-saham yang masuk dalam radar Stock Watch antara lain RATU, BFIN, dan INTP.