RI Kembali Jadi Anggota Dewan IMO, Pengusaha Kapal Ungkap Keuntungannya

Achmad Fauzi Suara.Com
Senin, 01 Desember 2025 | 15:02 WIB
RI Kembali Jadi Anggota Dewan IMO, Pengusaha Kapal Ungkap Keuntungannya
Ketua Umum INSA Carmelita Hartoto/ist
Baca 10 detik
  • Indonesia terpilih menjadi anggota Dewan International Maritime Organization (IMO) untuk periode 2026–2027, meraih 138 suara.
  • Keterpilihan ini merupakan pengakuan global atas posisi strategis Indonesia dan upaya diplomasi langsung Menteri Perhubungan RI.
  • Kehadiran di Dewan IMO akan memperkuat posisi Indonesia dalam kebijakan maritim internasional serta daya saing industri nasional.

Suara.com - Indonesia kembali mencatat pencapaian penting di kancah maritim internasional setelah terpilih sebagai anggota Dewan International Maritime Organization (IMO) untuk periode 2026–2027.

Kabar ini disambut positif oleh para pelaku industri pelayaran nasional, termasuk Dewan Pimpinan Pusat Indonesian National Shipowners’ Association (DPP INSA).

Ketua Umum DPP INSA Carmelita Hartoto menilai keterpilihan Indonesia ini mencerminkan pengakuan global terhadap posisi strategis Indonesia sebagai negara kepulauan dengan jalur laut vital.

Ia menegaskan bahwa kehadiran Indonesia kembali di Dewan IMO akan memperkuat posisi negara dalam forum penyusunan kebijakan maritim internasional.

Askrindo anggota holding penjaminan dan asuransi, Indonesia Financial Group (IFG), melakukan penjaminan atas kapal-kapal milik PT Transcoal Pacific Tbk. (Foto Ist).
Ilustrasi Kapal(Foto Ist).

"Keberhasilan ini menandakan kepercayaan internasional terhadap Indonesia sebagai mitra strategis di sektor maritim dunia," ujar Carmelita di Jakarta yang dikutip, Senin (1/12/2025).

Carmelita, yang juga menjadi bagian dari delegasi Indonesia dalam sidang Majelis IMO di London, turut menyoroti peran diplomasi yang dimainkan langsung oleh Menteri Perhubungan RI Dudy Purwagandhi. Ia mengungkapkan bahwa Menhub melakukan pendekatan personal kepada satu per satu perwakilan negara sahabat untuk memperkuat hubungan diplomatik.

"Upaya Pak Menhub Dudy menemui perwakilan negara secara langsung ini sangat mengesankan, karena menunjukkan bahwa Indonesia hadir bukan sekadar meminta dukungan, tetapi menghargai kebersamaan dan hubungan diplomatik dengan negara lain," katanya.

Dalam sidang tersebut, Indonesia meraih 138 suara, meningkat dibandingkan perolehan 135 suara pada dua tahun sebelumnya. Hasil ini menempatkan Indonesia di posisi kelima peraih suara terbesar pada kategori C Dewan IMO. Negara lain yang juga terpilih dalam kategori yang sama antara lain Singapura, Arab Saudi, Belgia, dan Turki.

Carmelita menilai kenaikan perolehan suara Indonesia menunjukkan bahwa kepercayaan dunia terhadap Indonesia terus meningkat. Selain sebagai bentuk pengakuan, hal ini sekaligus memperkuat pengaruh Indonesia dalam pengambilan keputusan strategis terkait tata kelola maritim global.

Baca Juga: Pengusaha Keluhkan Tarif Kapal Feri Tak Naik Sejak 2019, Biaya Operasional Terus Melonjak

Lebih jauh, ia menegaskan bahwa kehadiran Indonesia di Dewan IMO sangat penting mengingat kebijakan IMO terkait keselamatan, keamanan pelayaran, hingga regulasi teknis akan berdampak langsung pada arah serta daya saing industri kemaritiman nasional.

"Kepemimpinan langsung Menhub Dudy dalam sidang Majelis IMO ini memastikan bahwa negara hadir dan mengawal aspirasi pelayaran nasional dalam kebijakan maritim global," tuturnya.

×
Zoomed

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI