Insomnia Bisa Disebabkan dari Masalah Mental yang Dimiliki, Apa Saja?

Rabu, 20 Maret 2019 | 15:30 WIB
Insomnia Bisa Disebabkan dari Masalah Mental yang Dimiliki, Apa Saja?
Ilustrasi memiliki masalah mental hingga sebabkan insomnia. (Sumber: Shutterstock)

Suara.com - Insomnia Bisa Disebabkan dari Masalah Mental yang Dimiliki, Apa Aja?

Insomnia atau gangguan tidur yang ditandai dengan kesulitan untuk memulai tidur, sering terbangun di malam hari dan sulit untuk tidur kembali tentu cukup mengganggu.

Masalah susah tidur ternyata bisa disebabkan karena Anda memiliki masalah mental lho.

Ada beberapa masalah mental yang menyebabkan gejala insomnia dilansir Hello Sehat:

1. Depresi

Sekitar tiga perempat dari pasien depresi memiliki gejala insomnia. Gejala ini berdampak besar pada kualitas hidup dan dapat mendorong pasien untuk melakukan percobaan bunuh diri.

Depresi merupakan gangguan mood yang menyebabkan seseorang merasa sedih, putus asa, tidak berdaya, dan tidak berharga. Semua emosi negatif tersebut menyita pikiran Anda sehingga membuat Anda kesulitan untuk tidur.

2. Gangguan kecemasan

Hampir 90% orang dewasa dengan gangguan kecemasan melaporkan mengalami gejala insomnia sedang hingga parah. Orang dengan gangguan kecemasan cenderung lebih mudah cemas, mengekspresikannya secara berlebihan, dan kesulitan untuk mengatasinya.

Baca Juga: Tokopedia Rilis 5 Tren Busana Muslim yang Diincar Jelang Ramadan

Meski tubuh sudah kelelahan, rasa takut, waspada, dan khawatir yang terus muncul membuat seseorang sulit untuk mencoba tidur dengan nyenyak.

3. Serangan panik

Serangan panik menyebabkan jantung berdetak cepat, gemetar, pusing, keringat berlebihan, dan sesak napas. Mayoritas pasien dengan gangguan ini biasanya pernah mengalami serangan panik nokturnal, yaitu serangan panik yang terjadi selama tidur.

Serangan panik nokturnal dapat mengembangkan gejala insomnia karena pasien merasa takut dan berusaha untuk menghindari tidur.

4. Gangguan bipolar

Gangguan bipolar menyebabkan seseorang mengalami perubahan mood yang ekstrem, dari depresi (tertekan) ke mania (aktif tidak terkendali). Sebuah studi menunjukkan bahwa selama episode depresi maupun mania, hampir semua pasien merasakan gejala insomnia.

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI