Kemenkes Ungkap Ketersediaan Tempat Tidur Pasien Covid-19, NTT Terendah

Jum'at, 16 Oktober 2020 | 12:51 WIB
Kemenkes Ungkap Ketersediaan Tempat Tidur Pasien Covid-19, NTT Terendah
Sejumlah tenaga medis, relawan dan pasien COVID-19 mengikuti kegiatan senam pagi di Rumah Singgah Karantina COVID-19, Kabupaten Tangerang, Banten, Selasa (26/5). [ANTARA FOTO/Fauzan]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kementerian Kesehatan menyampaikan ketersediaan tempat tidur di rumah sakit untuk pasien Covid-19 rata-rata 43,93 persen.

Setiap daerah memiliki kondisi ketersediaan tempat tidur yang berbeda.

Plt. Dirjen Pelayanan Kesehatan Kementerian Kesehatan Prof. Dr. Abdul Kadir menyebut, Sumatera Barat menjadi daerah dengan ketersediaan terbanyak saat ini.

"Okupansi tertinggi di Sumbar sebanyak 64 persen dan terendah di Nusa Tenggara Timur dengan 9 persen. Indonesia rata-ratanya 43,93 persen," kata Kadir dalam webinar Kemenkes, Jumat (16/10/2020).

Sebagai tindalan antisipasi penuhnya ruang isolasi, Kadir menyampaikan bahwa Kemenkes telah melakukan persiapan untuj meningkatkan layanan di rumah sakit dengan menambah tempat tidur, ruang ICU, juga tenaga kesehatan untuk menangani pasien COVID-19.

Sehingga, ia menegaskan bahwa angka ketersediaan tempat todur itu masih tentatif.

"Data ini per 13 Oktober pukul 11. Tentunya data ini dinamis. Sesuai dengan perubahan di RS masing," ucapnya.

Sementara itu, Sekretaris Kompartemen Jaminan Kesehatan Pengurus Pusat Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia (PERSI) dr. Tonang Dwi Ardyanto mengatakan, tingkat pemakaian tempat tidur di rumah sakit tidak lebih dari 70 persen. Kondisi itu agat rumah sakit tetap memiliki cadangan untuk perawatan non-Covid.

"Memang rumah sakit tidak boleh full, jangan sampai melebihi 70 persen supaya masih ada cadangan. Kita harus memberikan ruang pada pasien non-covid," katanya.

Baca Juga: Pasien RS Melarikan Diri dengan Infus Masih Terpasang, Ini Penyebabnya

Langkah pemerintah denga menyediakan tempat khusus isolasi untuk oasien gejala ringan dan sedang dinilai PERSI telah tepat.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI