Bikin Iritasi, Apa Saja Kandungan Gas Air Mata?

M. Reza Sulaiman Suara.Com
Rabu, 21 Oktober 2020 | 06:37 WIB
Bikin Iritasi, Apa Saja Kandungan Gas Air Mata?
Ilustrasi gas air mata. (Shutterstock)

Suara.com - Gas air mata menjadi andalan polisi untuk membubarkan massa ketika terjadi kerusuhan.

Dampak gas air mata disebut tidak mematikan, tapi bisa menimbulkan iritasi dan peradangan pada sejumlah organ.

Mengutip Hello Sehat, gas air mata diketahui memicu peradangan pada kulit, selaput lendir mata, hidung, mulut, serta paru-paru.

Efek semprotan gas biasanya dapat mulai terasa dalam 30 detik setelah kontak pertama.

Gejala umum yang dialami antara lain:

  • sensasi panas terbakar di mata
  • produksi air mata berlebihan
  • penglihatan kabur
  • kesulitan bernapas
  • nyeri dada
  • air liur berlebihan
  • iritasi kulit
  • bersin
  • batuk
  • hidung berair
  • sensasi tenggorokan tercekik
  • disorientasi
  • perubahan emosional drastis (kebingungan, kepanikan, dan kemarahan intens).

Mereka yang mengalami kontaminasi berat juga dapat menderita muntah-muntah dan diare.

Efek disorientasi dan kebingungan mungkin tidak sepenuhnya psikologis. Dalam beberapa kasus, pelarut yang digunakan untuk menyiapkan gas dapat memicu perubahan kerja otak yang menimbulkan reaksi psikologis negatif, dan mungkin lebih beracun dari agen penghasil air matanya itu sendiri.

Kandungan gas air mata

Gas air mata pertama kali digunakan dalam Perang Dunia I oleh Prancis dan Jerman sebagai senjata kimia.

Baca Juga: Warga Kwitang: Anak-anak Dibawa ke RS karena Kena Gas Air Mata Polisi

Seiring waktu, gas air mata digunakan oleh penegak hukum sebagai pengontrol kerusuhan.

Terlepas dari namanya, gas air mata tidak benar-benar berupa gas yang terdiri dari satu bahan kimia spesifik.

Ada banyak senyawa berbeda di dalamnya yang pada awalnya berbentuk padat.

Arang
terbuat dari kayu yang dipanaskan sampai murni menjadi karbon. Ketika pin kaleng/granat ditarik, sumbu akan menyulut bara. Ketika dikombinasikan dengan kalium nitrat, arang mudah terbakar.

Kalium nitrat
Kalium nitrat melepaskan sejumlah besar oksigen saat sumbu dilepas, yang akan semakin menyulut nyala api dari arang.

Silikon
Selagi arang dan potasium nitrat terbakar, unsur silikon diubah menjadi bubuk kaca mikro super panas (bersuhu 1371º Celsius) yang kemudian bercampur dengan senyawa lain dalam kaleng tersebut.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI