Tangani Korban Gempa Mamuju, Menkes Budi: Butuh Banyak Dokter Ortopedi

Minggu, 17 Januari 2021 | 15:28 WIB
Tangani Korban Gempa Mamuju, Menkes Budi: Butuh Banyak Dokter Ortopedi
Korban gempa bumi bermagnitudo 6,2 dirawat di halaman Rumah Sakit Regional Sulbar, Mamuju, Sulawesi Barat, Sabtu (16/1/2021). [ANTARA FOTO/Akbar Tado]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin meninjau langsung ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Mamuju, Sulawesi Barat.

Kedatangannya untuk memastikan tenaga kesehatan dalam kondisi aman dan pelayanannya betlangsung baik pasca Mamuju terkena gempa dua hari berturut-turut.

Gempa pertama di Mamuju terjadi pada Kamis (14/1) pukul 14.45 WITA dengan kekuatan magnitudo 5,9. Kemudian Gempa dengan kekuatan lebih besar magnitudo 6,2 pada Jumat (15/1) pukul 02.28 WITA.

Menurut pantauan Menkes Budi, terjadi banyak kerusakan di RSUD di Sulbar. Akibatnya, banyak pasien yang ditaruh di luar.

"Namun terlihat sudah ada tenda yang bagus dan teman-teman tenaga kesehatan dari Makassar juga sudah membantu. Juga datang obat-obatan sudah lengkap agar beberapa tindakan operasi bisa dilakukan di sini. Saya berterima kasih pada dokter dan perawat yang sudah mau meluangkan waktu untuk datang ke sini," ucap Menkes Budi melalui keterangan tertulisnya, Minggu (17/1/2021).

Budi juga mencatat berbagai kebutuhan terkait penanganan kesehatan yang diperlukan masyarakat.

"Mudah-mudahan bisa segera kita penuhi agar bisa melayani masyarakat di Mamuju ini dengan sebaik-baiknya," imbuhnya.

Secara pribadi, Budi mengajak para dokter di sekitar daerah tersebut untuk datang membantu. Ia menyampaikan bahwa kondisi saat ini banyak dibutuhkan dokter terutama ortopedi.

Laporan Kementerian Kesehatan disebutkan bahwa dalam penanganan bencana telah dilakukan dengan mengaktifkan klaster kesehatan di Kabupaten Mamuju, menurunkan tim ke lokasi pukul 13.00 dengan pesawat Hercules.

Baca Juga: BMKG Tak Pernah Imbau Warga Kosongkan Mamuju

Kemenkes juga mengirimkan 25 ambulans, 4 tenda peralatan ortopedi, obat-obatan ortopedi, dan logistik kesehatan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI