Suara.com - Hasil penelitian terbaru menyebut manfaat perlindungan vaksin Pfizer bisa jadi lebih besar daripada temuan sebelumnya.
Perusahaan Pfizer mengungkap, vaksin Pfizer dapat mencegah penularan COVID-19 hingga 91 persen dalam 6 bulan pertama setelah peserta mendapat suntikan.
Namun hanya sekitar 63 persen dari orang yang disuntik vaksin juga menghasilkan sel-T, protein penting yang berfungsi menjaga antibodi ada di tubuh untuk jangka waktu yang lama.
Analisis uji klinis dilakukan Pfizer pada 46.000 orang tepat enam bulan suntikan dosis kedua.

Penelitian yang sama juga melihat data 800 peserta uji coba di Afrika Selatan, yang menyimpulkan bahwa vaksin Pfizer efektif untuk varian baru yang berasal dari sana.
Menurut CEO Pfizer Albert Bourla, hasil penelitian ini membantah uji laboratorium sebelumnya terkait efektivitas vaksin terhadap varian baru.
"Kemanjuran vaksin diamati hingga enam bulan, setelah dosis kedua terhadap varian baru di Afrika Selatan. Hal ini memberi keyakinan lebih lanjut, terkait keefektifan vaksin kami secara keseluruhan," ungkap Bourla, dilansir BBC.
Studi jangka panjang ini juga dilakukan oleh Oxford-AstraZeneca, tetapi penelitian dari Pfizer merupakan temuan pertama yang dilaporkan.
Sementara itu, penelitian dari University of Birimingham juga mengamati sistem kekebalan pada 100 orang yang berusia 80 hingga 96 tahun.
Baca Juga: Tak Langsung Manjur usai Suntik, Simak Lama 4 Vaksin Ini Bangun Antibodi
Sampel darah peserta menunjukkan adanya antibodi yang meningkat, sehingga mampu efektif melawan penularan COVID-19.