Pesawat Jatuh di Karachi, Tak Ada Idul Fitri Bagi Rahmaan Kecuali Air Mata

Syaiful Rachman Suara.Com
Senin, 25 Mei 2020 | 16:30 WIB
Pesawat Jatuh di Karachi, Tak Ada Idul Fitri Bagi Rahmaan Kecuali Air Mata
Pesawat Pakistan International Airlines Jatuh di Karachi, 22 Mei 2020. [AFP]

Salah satu yang selamat, insinyur Muhammad Zubair, mengatakan kepada Geo News bahwa pilot sempat turun, mendarat sebentar, lalu berangkat lagi.

Dia mengumumkan akan melakukan percobaan kedua sesaat sebelum pesawat jatuh, kata Zubair dari rumah sakit.

"Aku bisa mendengar teriakan dari segala arah. Anak-anak dan orang dewasa. Yang bisa kulihat hanyalah api. Aku tidak bisa melihat orang lain, hanya mendengar teriakan mereka," kata dia.

Puluhan rumah rusak ketika pesawat menderu jatuh, meninggalkan jalinan kabel listrik terputus, sayap pesawat yang patah bersandar pada sisi rumah, sebuah mesin tergeletak di tanah di dekatnya.

Bahan bakar jet membakar puing-puing, bersama dengan rumah dan kendaraan, mengirim asap hitam ke langit, kata seorang saksi mata kepada Reuters.

Kerumunan bergegas ke lokasi, kerabat mencari orang yang dicintai, demikian pula pekerja penyelamat. Puluhan ambulans dan mobil pemadam kebakaran memenuhi jalan-jalan sempit yang penuh puing-puing.

Seorang pekerja penyelamat mengatakan dua mayat ditemukan dengan masker oksigen. Banyak mayat yang ditarik dari puing-puing telah hangus dan tak bisa dikenali.

Kepala eksekutif maskapai mengatakan pada Jumat bahwa pesan terakhir dari pilot menunjukkan masalah teknis. Sebuah tim dari Airbus akan tiba pada Senin untuk menyelidiki, kata juru bicara PIA.

"Mereka akan memberikan semua bantuan yang mungkin termasuk menjelaskan kode kotak hitam," kata juru bicara seperti dikutip Antara dari Reuters.

Baca Juga: Model Zara Abid Jadi Korban Kecelakaan Pesawat di Pakistan

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI