Isu KLB Demokrat, KSP: Sejak Siang Pak Moeldoko Dampingi Presiden

Kamis, 04 Maret 2021 | 23:48 WIB
Isu KLB Demokrat, KSP: Sejak Siang Pak Moeldoko Dampingi Presiden
Kepala Kantor Staf Presiden, Moeldoko [Suara.com/Angga Budhiyanto

Suara.com - Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko diisukan masuk dalam daftar tamu Kongres Luar Biasa Partai Demokrat di Sibolangit, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara, Kamis (4/3/2021). 

Menanggapi isu tersebut, Deputi IV KSP Juri Ardiantoro mengatakan, sejak siang hingga sore tadi, Moeldoko mendampingi Presiden Jokowi kunjungan kerja ke Banten.

"Saya belum dapat info. Siang sampai sore Pak Moeldoko mendampingi presiden kunjungan kerja di Banten," ujar Juri kepada Suara.com.

Pada awal Februari lalu, Moeldoko menegaskan bahwa ia adalah orang luar Demokrat yang tidak punya urusan dengan kegiatan internal partai tersebut.

"Saya orang luar, tidak ada urusannya di dalam, jadi biasa-biasa saja," kata Moedoko.

Moeldoko menyampaikan hal tersebut menanggapi pernyataan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono yang mengungkapkan adanya upaya dari sejumlah pihak yang ingin menggulingkan posisinya.

AHY menyebut gerakan politik itu mendapat dukungan pejabat pemerintahan Presiden Joko Widodo. Belakangan kader Demokrat menyebut sosok tersebut adalah Moeldoko.

"Saya ini orang luar, tidak punya hak apa-apa gitu loh, yang punya hak 'kan mereka di dalam. Apa urusannya. Tidak ada urusannya, 'wong' saya orang luar," ujar Moeldoko.

Moeldoko mengaku juga menghormati pendiri Partai Demokrat sekaligus Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono.

Baca Juga: Demokrat Makin Panas Jelang KLB di Deli Serdang, Minta Polisi Bubarkan

"Saya ini siapa sih. Saya ini apa. Biasa-biasa saja. Di Demokrat ada Pak SBY, ada putranya Mas AHY, apalagi kemarin dipilih secara aklamasi. Kenapa mesti takut ya. Kenapa mesti menanggapi seperti itu. Biasa-biasa saja begitu. Jadi dinamika dalam sebuah apa, partai politik itu biasa," kata Moeldoko.

Bahkan, menurut Moeldoko, bila ia memiliki kekuatan persenjataan, tidak mungkin meminta anggota DPC dan DPD Partai Demokrat untuk menggulingkan AHY.

"Anggaplah saya punya angkatan bersenjata, anggaplah Panglima TNI ingin menjadi Ketua Demokrat, memangnya gue bisa menodong senjata para DPC/DPD. Semua kan ada aturan, AD/ART dalam semua parpol," ujar Moeldoko.

Namun Moeldoko tidak menampik ada sejumlah pertemuan baik di hotel maupun tempat lain.

"Intinya aku datang diajak ketemu 'wong' saya biasa di kantor setiap hari menerima orang, menerima berbagai kelompok, biasa itu. Dia marah-marah, saya suruh emosi keluarkan saja, biar saya paham apa yang kalian pikirkan. Jadi apa yang salah. Apa mau pertemuan di mana hak gue, ngapain ikut campur," kata Moeldoko.

Ia kembali membantah isu bahwa ia ingin melakukan kudeta dalam tubuh Partai Demokrat.

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI