Apa Saja yang Terjadi dalam Tiga Hari Sebelum Kasus Brigadir J Terungkap: Geng Sambo Gercep Berskenario

Farah Nabilla Suara.Com
Rabu, 19 Oktober 2022 | 15:46 WIB
Apa Saja yang Terjadi dalam Tiga Hari Sebelum Kasus Brigadir J Terungkap: Geng Sambo Gercep Berskenario
Terdakwa kasus pembunuhan berencana Ferdy Sambo saat mengikuti sidang perdana di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Senin (17/10/2022). [Suara.com/Alfian Winanto]

Suara.com - Sidang perdana kasus pembunuhan Brigadir J pada Senin (17/10/2022) lalu mengungkap fakta-fakta segar yang tak diketahui sebelumnya. Bahkan, Jaksa mengungkap adanya aksi 'gerak cepat' geng Ferdy Sambo hanya dalam waktu tiga hari untuk menutupi kematian Brigadir Yosua.

Fakta tersebut terungkap saat Jaksa membacakan dakwaan kepada para tersangka obstruction of justice yakni Brigjen Hendra Kurniawan. Hendra , Kombes Agus Nurpatria Adi Purnama, AKBP Arif Rachman Arifin, Kompol Chuck Putranto, Kompol Baiquni Wibowo, dan AKP Irfan Widyanto.

Berikut kejadian selama tiga hari menjelang terungkapnya kasus Brigadir J ke permukaan publik.

Hari 'H' tewasnya Brigadir J- Jumat, 8 Juli 2022

Brigadir J ditembak mati di bawah komando Sambo di Rumah Dinas Duren Tiga, Jakarta Selatan pada Jumat (8/7/2022).

Kala itu, tak satupun orang bahkan keluarga Brigadir J yang mengetahui nasib tragisnya.

Usai sang Brigadir tewas, Sambo langsung gerak cepat menutupi perbuatannya itu dimulai dengan membuat skenario adu tembak antara Yosua vs Richard Eliezer (Bharada E).

Sambo juga memanggil sebuah ambulans untuk mengantarkan jenazah Brigadir J ke RS Kramat Jati, Jakarta Pusat.

Brigjen Hendra Kurniawan menjadi orang pertama di luar lokasi insiden yang mengetahui kematian sang Brigadir. Ia juga sempat menanyakan kepada Bharada Richard Eliezer, Bripka Ricky Rizal, dan Kuat Ma'ruf terkait kebenaran kematian Yosua.

Baca Juga: Rekam Jejak Henry Yosodiningrat: Pendiri Gerakan Anti Narkotika tapi Bela Teddy Minahasa

Sambo kemudian memanggil anggota 'gengnya' di Propam Polri yakni Brigjen Benny Ali untuk membantu menutupi kematian Yosua.

Benny bersama Hendra dipanggil ke kantor Biro Provost untuk 'briefing' agar semuanya sepemikiran untuk membuat skenario rekayasa.

Aksi hilangkan CCTV - Sabtu, 9 Juli 2022

Sambo dan gengnya langsung memulai aksi mereka di hari setelah Brigadir J tewas. Hendra dipanggil Sambo pagi-pagi buta pukul 07.00 WIB untuk melancarkan aksi menghilangkan CCTV.

Sambo juga menghubungi seorang bernama Acay yang oleh Jaksa disebut sebagai sosok yang andil dalam insiden KM 50.

Ternyata, Acay sedang berada di Bali, sehingga dirinya memanggil bawahnnya bernama Irfan Widyanto.

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI