Suara.com - Mahasiswa UI, M Hasya Attala tewas setelah tertabrak mobil Mitsubishi Pajero yang dikendarai purnawirawan polisi AKBP (Purn) Eko Setio BW. Kecelakaan tersebut terjadi di Jalan Srengseng Sawah, Jagakarsa, Jakarta Selatan.
Kasus ini menjadi geger setelah Hasya yang telah meninggal dunia malah ditetapkan sebagai tersangka. Hal itu memicu kemarahan publik sehingga mendorong kepolisian melakukan penyelidikan.
Peristiwa naas itu sendiri ternyata terekam oleh CCTV milik pengusaha rental PS. Berkenaan dengan peristiwa tersebut, pemilik CCTV kecelakaan pun memberikan sejumlah pengakuan terkait kecelakaan mahasiswa UI.
Waktu dan tempat kecelakaan
Saksi mata bernama Aprian (20) yang merupakan pemilik CCTV rental PS pun menyampaikan kecelakaan berlangsung pada Kamis (6/10/22) pukul 21.00 WIB. Pada saat itu, kondisi jalan basah karena setelah terguyur hujan.
Arah pengendara dan reflek keluar saat mendengar knalpot
Aprian menyampaikan korban mengendarai motor dari arah Depok ke Lenteng Agung. Arah ini berlawanan dengan mobil yang dikendarai AKBP (purn) Eko Setio BW.
Pada saat itu, ia mengaku mendengar suara knalpot dan tubrukan dari tempatnya. Aprian pun langsung keluar dan melihat kejadian tersebut.
Korban terjatuh terlebih dahulu
Baca Juga: Ancaman Pidana Bagi Penyebar Video Anak SMA Bugil di Mobil DPRD Jambi!
Aprian juga mengatakan ia melihat korban jatuh terlebih dahulu. Kemudian sesaat kemudian, mobil pajero milik Eko pun melintas. Aprian tidak mengetahui apakah korban masuk ke kolong mobil atau terlindas mobil tersebut.
Sempat memeriksa luka dan tidak ada pendarahan
Tak hanya itu, Aprian juga mendekat ke lokasi kejadian. Berdasarkan kesaksiannya, ia mengatakan tidak melihat luka di bagian tubuh korban.
Meski demikian, Aprian tidak mengetahui apakah ada benturan atau tidak di kepala korban. Tak hanya dirinya, warga yang memeriksa juga mengonfirmasi kesaksiannya terkait tidak menemukan adanya luka darah di tubuh Hasya.
Korban dibawa dengan ambulans
Setelah kejadian tersebut, salah satu warga menyuruh Eko membawa korban ke rumah sakit. Namun, ternyata seorang ojek online (ojol) sudah menelpon ambulans terlebih dahulu.