Gus Ipul Gagas Wisuda Keluarga Miskin, Simbol Keluar dari Garis Kemiskinan

Rabu, 16 April 2025 | 17:40 WIB
Gus Ipul Gagas Wisuda Keluarga Miskin, Simbol Keluar dari Garis Kemiskinan
Menteri Sosial Syaifullah Yusuf (Gus Ipul). (Dok. Kemensos)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Menteri Sosial Syaifullah Yusuf (Gus Ipul) memperkenalkan konsep baru Wisuda Keluarga Miskin. Konsep itu berupa penghargaan resmi bagi setiap keluarga penerima manfaat yang berhasil keluar dari garis kemiskinan, sehingga tidak lagi menerima bantuan sosial (bansos) dari pemerintah.

Penghargaan Wisuda Keluarga Miskin itu diharapkan menjadi bentuk motivasi bagi setiap keluarga miskin agar bisa sejahtera dan mandiri.

"Ini bukan tentang bantuan terus-menerus, tapi tentang bagaimana kita menyiapkan anak-anak agar kelak bisa mandiri. Negara hadir sebagai fasilitator perubahan," kata Gus Ipul dalam keterangannya ketika rapat koordinasi dengan para Kepala Daerah, Rabu (16/4/2025).

Gus Ipul menyampaikan bahwa salah satu strategi perubahan itu dilakukan melalui perbaikan pendidikan anak-anak dari keluarga miskin dan miskin esktrem. Hal tersebut diupayakan melalui program Sekolah Rakyat yang akan dibangun di banyak daerah.

Menurut Gus Ipul, Sekolah Rakyat menjadi upaya strategis untuk pengentasan kemiskinan. Sekolah tersebut akan menjadi tempat pembentukan karakter, peningkatan kapasitas, serta sarana mobilitas sosial antargenerasi.

"Program ini dirancang untuk anak-anak dari keluarga penerima manfaat yang selama ini terhambat akses dan kesempatan. Di Sekolah Rakyat, mereka akan tinggal, belajar, dan dibina secara intensif agar bisa keluar dari belenggu kemiskinan," ujarnya.

Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf atau Gus Ipul. (Suara.com/Lilis)
Menurut Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf atau Gus Ipul, penghargaan Wisuda Keluarga Miskin itu diharapkan menjadi bentuk motivasi bagi setiap keluarga miskin agar bisa sejahtera dan mandiri. (Suara.com/Lilis)

Sejumlah kepala daerah telah menyatakan kesiapannya, termasuk Bupati Sumenep Achmad Fauzi, Bupati Enrekang M. Yusuf Ritanga, Bupati Sambas H. Satono, Bupati Aceh Barat Tarmizi, Bupati Batanghari M. Fadhil, dan Bupati Sarolangun H. Hurmin. Mereka bahkan telah menyediakan lahan untuk pembangunan.

Gus Ipul menambahkan, Sekolah Rakyat akan terkoneksi dengan Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN), yang memungkinkan proses seleksi peserta didik dilakukan secara akurat dan transparan. Dengan sistem ini, hanya anak-anak dari keluarga miskin yang benar-benar membutuhkan yang akan diterima.

Sebelumnya, Gus Ipul sudah pernah mengingatkan masyarakat untuk tidak terus bergantung terhadap pemberian bansos. Kendati pemerintah punya program rutin bansos, namun tujuannya untuk membantu pemenuhan kebutuhan dasar dan membantu keluarga penerima manfaat (KPM) agar lebih mandiri.

Baca Juga: Rusun di Probolinggo 'Disulap' jadi Sekolah Rakyat, Gus Ipul: Sudah Siap, Tinggal...

Gus Ipul menekankan bahwa pemerintah sebenarnya berharap keluarga penerima manfaat itu pada akhirnya bisa sejahtera sehingga tak perlu lagi jadi peserta program bansos.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI