Suara.com - Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung menyampaikan penjelasan soal rencana membuat kegiatan bertajuk "Manggarai Bersalawat" setelah masih maraknya tawuran di kawasan itu.
Pramono menyatakan tak bermaksud mendikotomikan persoalan Manggarai dengan meminta pihak yang berkonflik untuk bersalawat.
Menurutnya, kegiatan Manggarai Bersalawat adalah salah satu upaya pendekatan agamis dan budaya yang dipakai demi menyelesaikan masalah tawuran.
Di samping itu, ia juga akan melakukan pendekatan lainnya agar tak ada lagi kekerasan di Manggarai.
"Berkaitan dengan Manggarai Bersalawat sebenarnya saya tidak mendikotomikan persoalan orang berantem harus bersalawat, enggak," ujar Pramono di Kalijodo, Jakarta Barat, Jumat (16/5/2025).
"Saya melakukan bagaimana pendekatan dengan berbagai aspek termasuk pendekatan keagamaan," lanjutnya menambahkan.
Pendekatan lainnya yang dilakukan adalah dengan memperbanyak kegiatan positif di kawasan Manggarai.
Untuk itu, ia akan mengaktifasi berbagai fasilitas publik untuk bisa dipakai masyarakat sekitar beraktivitas.
"Pendekatan lain akan kami lakukan termasuk membuka tempat ruang untuk orang berolahraga sebanyak mungkin," beber mantan Sekretaris Kabinet (Seskab) era Presiden ke-7 RI, Jokowi itu.
Baca Juga: Bisa Bikin Drop dan Rusak Sistem, Para Profesor FKUI Kecewa Kebijakan Prabowo: Kami Prihatin!
Begitu juga dengan kebijakannya membuka taman-taman sampai malam hari.