Apa Penyakit Suami Najwa Shihab Ibrahim Sjarief Assegaf? Besok Dimakamkan di TPU Jeruk Purut!

Riki Chandra Suara.Com
Selasa, 20 Mei 2025 | 16:37 WIB
Apa Penyakit Suami Najwa Shihab Ibrahim Sjarief Assegaf? Besok Dimakamkan di TPU Jeruk Purut!
Najwa Shihab dan suaminya, Ibrahim Sjarief Assegaf. [Dok. Istimewa]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Suami Najwa Shihab, Ibrahim Sjarief Assegaf, meninggal dunia pada Selasa, 20 Mei 2025, sekitar pukul 14.29 WIB.

Kabar duka ini mengejutkan publik dan kalangan jurnalis, mengingat almarhum dikenal sebagai sosok yang mendukung penuh karier Najwa Shihab di dunia media.

Ibrahim Sjarief Assegaf menghembuskan napas terakhirnya di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional (PON), Jakarta.

Informasinya, Ibrahim Sjarief Assegaf meninggal dunia akibat serangan stroke disertai pecah pembuluh darah di otak.

Namun, belum ada pernyataan resmi dari pihak keluarga maupun dari Najwa Shihab mengenai detail kondisi medis yang dialami sang suami.

Informasi meninggalnya suami Najwa Shihab menyebar cepat melalui pesan berantai di kalangan media dan publik.

"Innalillahi wainnailaihi roji’un. Telah berpulang ke rahmatullah: Ibrahim Sjarief bin Husein Ibrahim Assegaf," demikian bunyi pesan yang diterima awak media pada Selasa sore.

Jenazah almarhum langsung dibawa ke rumah duka di kawasan Cilandak, Jakarta Selatan. Suasana haru menyelimuti keluarga dan kerabat yang hadir.

Dimakamkan di TPU Jeruk Purut

Baca Juga: Suami Najwa Shihab Keturunan Nabi Muhammad SAW, Berikut Silsilah Ibrahim Sjarief Assegaf

Prosesi pemakaman suami Najwa Shihab dijadwalkan berlangsung besok, Rabu, 21 Mei 2025 pukul 10.00 WIB di TPU Jeruk Purut, Jakarta Selatan.

Sebelum dimakamkan, jenazah disemayamkan di rumah duka. Pihak keluarga juga menggelar pembacaan tahlil bersama mulai malam hari sebagai bentuk doa dan penghormatan terakhir.

"Jenazah akan disemayamkan dan tahlil akan kita baca bersama mulai malam ini," demikian isi lanjutan dari pesan duka tersebut.

Keluarga almarhum mengucapkan terima kasih atas doa dan perhatian yang mengalir dari berbagai pihak. Mereka juga memohon maaf apabila semasa hidupnya, almarhum memiliki kesalahan kepada siapa pun.

"Mohon dimaafkan segala kesalahan semasa hidupnya dan semoga amal ibadahnya diterima di sisi Allah yang Maha Pengasih dan Penyayang. Aamiin ya Rabbal ‘alamin," ucap pihak keluarga dalam pernyataan tertulis.

Sosok Ibrahim Sjarief Assegaf

Suami Najwa Shihab, Ibrahim Sjarief Assegaf, bukanlah sosok biasa di balik popularitas jurnalis senior tersebut.

Dikenal sebagai pengacara andal sekaligus pribadi yang jauh dari sorotan media, Ibrahim merupakan figur intelektual dengan rekam jejak pendidikan dan karier hukum yang mengesankan.

Pria yang akrab disapa Baim ini lahir di Solo pada 1977, dan menempuh pendidikan hukum di Fakultas Hukum Universitas Indonesia (FHUI) dari tahun 1991 hingga 1997.

Di kampus inilah ia pertama kali bertemu dengan Najwa Shihab, mahasiswi junior yang kelak menjadi istrinya.

Keduanya bertemu saat Najwa baru memulai kuliahnya, sementara Ibrahim tengah menyelesaikan skripsi.

Hubungan keduanya terjalin akrab karena pengalaman serupa dalam program pertukaran pelajar ke luar negeri dan latar belakang keluarga yang saling mengenal.

Setelah menyelesaikan studi S1, suami Najwa Shihab sempat menjadi rekan penelitian tamu di Harvard Law School untuk Program Studi Hukum Asia Timur pada 2003–2004.

Tak berhenti di situ, ia melanjutkan studi S2 di University of Melbourne pada 2008–2009 dan meraih gelar Master of Law (LLM), memperkuat kredibilitasnya di kancah hukum internasional.

Dalam dunia profesional, Ibrahim dikenal sebagai pengacara senior yang tergabung di firma hukum ternama Assegaf Hamzah & Partners.

Keahliannya mencakup sektor perbankan dan keuangan, restrukturisasi, serta merger dan akuisisi (M&A).

Pengakuan atas kiprahnya dibuktikan melalui berbagai penghargaan, seperti "Leader in his Field" dari Chambers Asia Pacific untuk bidang Banking & Finance (2016), serta "Leading Lawyer" dari Asialaw Leading Lawyers dan IFLR 1000 di sektor Financial & Corporate dan M&A.

Selain aktif di firma hukum tersebut, suami Najwa Shihab juga menjabat sebagai Direktur PT Justika Siar Public, sebuah perusahaan hukum berbasis teknologi yang berfokus pada layanan konsultasi hukum online.

Justika dikenal sebagai platform penghubung antara masyarakat dengan konsultan hukum yang menawarkan solusi atas berbagai konflik hukum, menjadikan akses hukum lebih inklusif di era digital.

Menariknya, kehidupan pribadi pasangan ini pun sarat nilai dan prinsip. Sebelum menikah, Ibrahim sempat melamar Najwa ketika ia masih berusia 19 tahun. Namun, ayah Najwa, Quraish Shihab, memberi syarat agar Baim menuntaskan pendidikannya lebih dulu.

Setelah melalui proses pemantapan, termasuk perjalanan umrah yang dilakukan bersama orang tua, keduanya akhirnya menikah di Solo pada 1997. Saat itu, Najwa berusia 20 tahun dan Ibrahim 26 tahun.

Rumah tangga mereka tetap harmonis dan jauh dari gosip. Dalam beberapa wawancara, Najwa menyebut sang suami sebagai sosok yang tertutup dan tidak nyaman menjadi pusat perhatian.

Najwa selalu meminta izin sebelum membagikan momen kebersamaan di media sosial. Sikap saling menghormati inilah yang menjadi fondasi kuat dalam pernikahan mereka.

Tak banyak yang tahu, suami Najwa Shihab juga berasal dari keturunan Nabi Muhammad SAW melalui marga Assegaf. Hal ini diperkuat dengan catatan dari organisasi Rabithah Alawiyah, lembaga resmi yang mendokumentasikan silsilah keturunan Rasulullah di Indonesia sejak 1928.

Dengan demikian, baik Najwa maupun Ibrahim, keduanya berasal dari garis keturunan yang sama, yakni keturunan Arab Quraisy yang dikenal terpelajar.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI