Viral Pejalan Kaki Protes Trotoar di Belakang GI Makin Sempit, Pramono: Akan Kami Tertibkan!

Minggu, 15 Juni 2025 | 20:25 WIB
Viral Pejalan Kaki Protes Trotoar di Belakang GI Makin Sempit, Pramono: Akan Kami Tertibkan!
Viral adanya penyempitan trotoar di belakang Mal Grand Indonesia (GI), Jakarta Pusat. (Tangkapan layar/ist)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Pasalnya, lanjut Pramono, jika hal ini terus dibiarkan, maka bakal sangat mengganggu kenyamanan para pejalan kaki yang menggunakan pedestrian.

Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung saat naik bus Transjakarta pada Rabu. (Suara.com/Alfian)
ILUSTRASI---Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung mengaku siap mengerahkan seluruh perangkat yang ada di DKI untuk melakukan penertiban bagi para pihak yang mengokupasi trotoar. Hal itu akan berlaku bagi semua, baik pedagang maupun pemotor yang melintas di atas trotoar. (Suara.com/Alfian)

“Kalau dibiarkan sangat mengganggu, sehingga dengan demikian secara perlahan lahan pedestrian pun akan kita lakukan perbaikan, dan itu sudah ada programnya,” katanya.

Masalah Trotoar Dekat DPR

Diketahui, kemacetan di Jakarta tak pernah ada habisnya. Sejumlah pemotor yang memiliki kesabaran setipis pun sering menerobos trotoar dalam menghindari kemacetan.

Seperti yang pernah terjadi di kawasan elite dekat Gedung DPR, aksi nekat ini malah dimanfaatkan oleh oknum gerombolan pemuda untuk mencari keuntungan.

Viral di media sosial, sebuah video menunjukkan sekelompok pemuda yang memungut uang dari pemotor yang ingin melewati trotoar di depan Gedung DPR. Video ini diunggah oleh akun Instagram @fakta.indo.

"Sekelompok Pemuda Pungut Jasa Naik ke Trotoar bagi Pemotor yang Melintas Depan Gedung DPR," tulis akun tersebut.

Dalam video tersebut, diperlihatkan segerombolan pemuda memasang portal untuk menghalangi trotoar dan meminta ‘pajak’ kepada pemotor yang ingin melintas.

Dalam video tersebut, terlihat para pemuda membawa ember kecil untuk menampung uang recehan dari para pengendara. Tarifnya pun beragam, mulai dari Rp2.000 hingga Rp5.000. Aksi premanisme ini tentu saja menuai kecaman dari para netizen.

Baca Juga: Gembira Prabowo Ambil Alih Polemik Pulau Aceh, Masinton PDIP: Gak Ada Hadiah-hadiahan!

"Mungkin mereka pikir biaya pembangunan trotoar dr kas RT setempat," tulis seorang netizen.

"yang punya trotoar ya beliau," beber netizen.

"Udah melanggar aturan, berbayar pula," timpal seorang netizen.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI