Jejak Sejarah Akulturasi Budaya Tionghoa di Tangerang

Hairul Alwan Suara.Com
Selasa, 24 Juni 2025 | 12:05 WIB
Jejak Sejarah Akulturasi Budaya Tionghoa di Tangerang
Seorang warga tengah berdoa di Klenteng Boen Tek Bio di kawasan Pasar Lama, Tangerang. [ANTARA/Sinta Ambar]

Suara.com - Tangerang menjadi salah satu kota yang sangat erat kaitannya dengan jejak akulturasi Budaya Tionghoa di Provinsi Banten.

Kota yang kerap dijuluki Kota Akhlakul Karimah itu menjadi lokasi jejak sejarah etnis Tionghoa tiba di Banten pada abad ke-15.

Sejumlah lokasi menjadi sejarah akulturasi budaya Tionghoa di Kota Tangerang di antaranya, Museum Benteng Heritage, Klenteng Boen Tek Bio, dan Roemah Boeroeng Tangga Ronggeng.

Jalan Kali Pasir yang sangat dekat dengan Sungai Cisadane, Kota Tangerang, Provinsi Banten menjadi salah satu jejak sejarah akulturasi Budaya Tionghoa.

Chen Chi Lung memimpin romobongan etnis Tionghoa datang ke Nusantara sebagai utusan untuk melakukan misi bilateral dan perdagangan.

Museum Benteng Heritage di Tangerang. [ANTARA/Sinta Ambar]
Museum Benteng Heritage di Tangerang. [ANTARA/Sinta Ambar]

Mereka terdampar di muara Cisadane atau Teluk Naga. Lokasi tersebut kemudian menjadi awal mula terjadinya akulturasi budaya Tionghoa di Kota Tangerang.

Tak hanya mengalami kerusakan kapal Rombongan Chen Chi Lung yang terdampar juga harus memenuhi perbekalan yang telah habis.

Bermodalkan izin dari Kerajaan Padjajaran yang saat itu menjadi penguasa wilayah, rombongan ini lantas bermukim.

Para pejabat atau pihak Kerajaan Padjajaran kemudian memiliki tertarik bahkan jatuh cinta dengan utusan perempuan dalam rombongan asal Tiongkok itu.

Baca Juga: Kasus Korupsi Bansos saat Covid-19, Eks Mensos Juliari Peter Batubara Diperiksa KPK di Tangerang

Dari situlah bermula hadirnya percampuran darah Indonesia dengan Tiongkok. Keturunan dari percampuran pihak Padjajaran dengan utusan Tiongkok ini kemudian banyak bermukim di kawasan Teluk Naga dan sekitarnya.

Sebagian besar keturunan etnis Tionghoa ini juga tinggal di sekitar benteng-benteng peninggalan Belanda di Kota Tangerang, terutama di sekitar Benteng Makassar yang dibangun di tepi Sungai Cisadane.

Inilah cikal bakal muncul istilah Cina Benteng, yaitu sebutan untuk keturunan etnis Tionghoa yang bermukim di Kota Tangerang.

ANTARA bersama rombongan Perkumpulan Ahli Arkeologi Indonesia (IAAI) menapak tilas sejarah kehadiran etnis Tionghoa di Tangerang yang kerap disebut Cina Benteng ini.

1. Roemah Boeroeng Tangga Ronggeng

Seorang pengunjung memasuki Roemah Boeroeng Tangga Ronggeng di Tangerang. [ANTARA/Sinta Ambar]
Seorang pengunjung memasuki Roemah Boeroeng Tangga Ronggeng di Tangerang. [ANTARA/Sinta Ambar]

Berjarak tak jauh dari klenteng Boen Tek Bio, terdapat bangunan dengan nuansa Tiongkok abad ke-18. Rumah yang kental dengan nuansa Tionghoa yang didominasi cat warna kuning ini mulanya merupakan rumah modiste kebaya encim milik keluarga Pee tau encim Pon yang termahsyur di Tangerang.

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI