Iran Mengaku Perekonomian Negaranya Tidak Terlalu Terganggu Usai Agresi Israel

Jum'at, 27 Juni 2025 | 10:04 WIB
Iran Mengaku Perekonomian Negaranya Tidak Terlalu Terganggu Usai Agresi Israel
Demonstran mengibarkan bendera Iran dan bendera Palestina saat mereka berkumpul setelah Iran melancarkan serangan drone dan rudal ke Israel di Lapangan Palestina di Teheran, Iran, beberapa waktu lalu. [ATTA KENARE / AFP]

Suara.com - Republik Islam Iran megaku jika kondisi perekonomian di negaranya sama sekali tidak terganggu akibat meletusnya agresi Israel dalam beberapa waktu belakangan.

“Pasti ada dampak. Tetapi pada saat ini, dampaknya sangat sedikit. Mungkin dalam jangka panjang, dampaknya lebih banyak dirasakan,” kata Duta Besar Iran untuk Indonesia Mohammad Boroujerdi, saat Podcast bersama Suara.com, dikutip pada Kamis 26 Juni 2025.

Boroujerdi mengatakan, dampak perang bukan hanya dirasakan oleh kedua negara yang berkonflik, namun wilayah sekitar negara tersebut.

Dia menyampaikan, dampak negatif akibat perang Israel-Iran, juga terdampak pada ketidakamanan di Teluk Persia yang berjarak tidak begitu jauh dari lokasi.

Hal itu, kata Boroujerdi lantaran pihak Israel melakukan serangan dan ancaman terhadap wilayah tersebut. Sehingga secara tidak langsung bisa mengganggu perekonomian negara lain.

Gangguan ekonomi juga bisa terdampak hingga Indonesia, meski secara geografis Indonesia berada jauh dari wilayah Timur Tengah.

“Saya baca beberapa pengamat atau banyak pengamat di Indonesia yang sangat mengkhawatirkan dampak ekonomi dari ketidakamanan ini terhadap Indonesia. Walaupun Indonesia secara geografis sangatlah jauh,” katanya.

“Maka jika saya ingin rangkum, tentu ada dampak, tapi dampak itu belum dirasakan dikarenakan persatuan antara bangsa dan pemerintah Iran begitu erat dan dekat,” imbuhnya.

Diketahui bersama, ketegangan antara Iran dan Israel meningkat tajam setelah serangan udara terkoordinasi yang dilakukan militer Zionis pada sejumlah lokasi di Teheran, termasuk fasilitas militer dan nuklir, pada Jumat 13 Juni lalu, yang segera dibalas Iran dalam hitungan jam.

Baca Juga: Ada Kelompok Menentang Kebijakan Pemerintah, Iran Yakin Masyarakat Bakal Bersatu Hadapi Agresi

Pada Sabtu 14 Juni malam, Iran meluncurkan gelombang kedua operasi True Promise III, terutama menyasar fasilitas ekonomi dan industri di kota pelabuhan Israel, Haifa.

Sementara itu, Israel kembali membalas dengan menyerang Kementerian Pertahanan dan depot minyak di Teheran.

Iran menyebutkan, sebanyak 78 orang tewas pada hari pertama serangan Israel, dan puluhan lainnya, termasuk anak-anak, menjadi korban pada hari kedua.

Konflik tersebut menyebabkan terhentinya negosiasi nuklir tidak langsung antara Iran dan Amerika Serikat yang dimediasi Oman.

Putaran keenam pembicaraan itu dijadwalkan berlangsung pada Minggu di Muskat.

Kekinian, AS ikut mengambil peran dalam melakukan serangan bom melalui pesawat tempurnya ke wilayah Iran, dalam serangan tersebut tiga buah fasilitas nuklir Iran menjadi sasaran.

Iran Yakin Masyarakatnya Bakal Berstu Hadapi Agresi Militer Israel

Republik Islam Iran yakin jika masyarakat Iran satu suara mendukung pemerintahan dalam kondisi perang melawan zionis Israel.

Duta Besar Iran untuk Indonesia, Mohammad Boroujerdi (tengah) memberikan sambutan saat acara doa bersama dan tahlilan atas wafatnya Presiden Ebrahim Raisi yang digelar di kediamannya di Jakarta, Rabu (22/5/2024). [Suara.com/Alfian Winanto]
Duta Besar Iran untuk Indonesia, Mohammad Boroujerdi (tengah) memberikan sambutan saat acara doa bersama dan tahlilan atas wafatnya Presiden Ebrahim Raisi yang digelar di kediamannya di Jakarta, Rabu (22/5/2024). [Suara.com/Alfian Winanto]

Duta Besar Iran untuk Indonesia, Mohammad Boroujerdi mengatakan, sebagai negara demokrasi, tentu ada beberapa kelompok yang sempat menentang kebijakan pemerintah.

Namun jika kondisi sudah seperti ini terlebih menahan agresi militer Israel, Boroujerdi yakin masyarakat Iran bakal kompak bersama pemerintah untuk melawan rezim zionis Israel.

Selama ini, Boroujerdi tidak menampik jika ada saja kelompok masyarakat yang melakukan protes atas kebijakan pemerintah Iran.

Namun ketika ada pihak asing yang melancarkan agresi tentu masyarakat akan bersatu untuk melawan

Jika melihat dari kacamata dunia, mayoritas negara mendukung Iran dalam perang bersama Israel.

Pasalnya, sekali lagi perang ini bukan Iran yang melakukan serangan awalan, namun Iran melakukan serangan balasan atas agresi Israel.

Sebelumnya, di tengah ketegangan global yang mencapai puncaknya, Presiden Amerika Serikat Donald Trump membuat sebuah pengumuman yang mengejutkan sekaligus membingungkan, yakni konflik terbuka antara Iran dan Israel telah berakhir.

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI