Benarkah Bogor Biang Keladi Banjir Jakarta? Pernyataan Dedi Mulyadi Tuai Kritik

Sumarni Suara.Com
Selasa, 08 Juli 2025 | 10:16 WIB
Benarkah Bogor Biang Keladi Banjir Jakarta? Pernyataan Dedi Mulyadi Tuai Kritik
Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi. [Instagram]

Dedi menegaskan bahwa pihaknya akan mengambil langkah-langkah besar untuk menyelamatkan alam, meskipun hal itu dapat menimbulkan kontroversi di tengah publik.

"Karena untuk apa pembangunan dilakukan dengan biaya yang sangat besar, pada akhirnya, rontok oleh bencana," imbuhnya.

Sayangnya, pernyataan tersebut langsung disambut kritik dari berbagai kalangan, terutama netizen yang merasa bahwa Dedi terlalu menyederhanakan masalah banjir Jakarta.

"Apakah ini mode baru klaim ‘kalau saya jadi Presiden maka banjir di Jakarta…'" sindir akun @elisa_jkt.

Akun tersebut mengingatkan bahwa hujan deras sering kali terjadi langsung di Jakarta tanpa melibatkan Bogor.

"Sekadar mengingatkan wahai Gub Jabar. Pada malam penggantian tahun 2020, beginilah kondisi hujan di Jakarta. Bukan di Depok/Bogor, dan kita semua tahu 1 Januari 2020 terjadi," jelasnya.

Warga beraktivitas di tengah banjir yang melanda di Jalan Tipala, Makassar, Jakarta Timur, Senin (7/7/2025). [Suara.com/Alfian Winanto]
Warga beraktivitas di tengah banjir yang melanda di Jalan Tipala, Makassar, Jakarta Timur, Senin (7/7/2025). [Suara.com/Alfian Winanto]

Dedi Mulyadi lantas diingatkan bahwa tidak semua peristiwa yang terjadi di Indonesia berkaitan dengan wilayah yang dipimpinnya.

"Wahai Gub Jawa Barat. Gak semua hal itu selalu tentang lo, tahu. Ini hujannya dan ini banjirnya. Tuh lihat, Bogor malah putih pucat nggak menghasilkan hujan," ujarnya.

Netizen lain menuliskan bahwa banjir Jakarta tidak hanya disebabkan oleh kiriman dari wilayah selatan, tetapi juga karena hujan lokal dan rob dari laut.

Baca Juga: Waspada! Hujan Diprakirakan Guyur Seluruh Jakarta Malam Ini

"Kalau Bogor direndahin, pasti bebas banjir kiriman," tulisnya dengan nada sarkastik.

Sementara itu, ada juga yang mengkritik pernyataan Dedi karena dianggap tanpa data.

"Makanya selalu banjir. Yang jadi masalah tuh, banjirnya makin parah karena ada kiriman dari daerah sekitar plus surutnya nggak cepat. Belum lagi ada penurunan muka tanah setiap tahun. Aneh banget, asal bunyi nggak pakai riset,” tulis pengguna lain.

Sejak memimpin Jawa Barat, Dedi Mulyadi kerap ditudir melalukan pencitraan. Banyak yang menduga Dedi mulai membangun dukungan untuk maju Pilpres mendatang.

Kontributor : Chusnul Chotimah

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI