Kapolri Turun Tangan, Sebut Jenazah Diplomat 'Bukti Platinum' dalam Misteri Kematian Terlilit Lakban

Kamis, 17 Juli 2025 | 15:04 WIB
Kapolri Turun Tangan, Sebut Jenazah Diplomat 'Bukti Platinum' dalam Misteri Kematian Terlilit Lakban
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo. (Suara.com/Lilis Varwati)

Suara.com - Lebih dari sepekan berlalu, misteri kematian diplomat muda, Arya Daru Pangayunan (39), yang ditemukan tewas dengan kepala terlilit lakban masih menjadi teka-teki. Di tengah simpang siur informasi, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo akhirnya buka suara, memastikan penyelidikan kasus ini berjalan cermat dan mengedepankan metode ilmiah.

Tak mau gegabah, Listyo menegaskan bahwa publik harus bersabar karena tim penyidik masih bekerja keras mengumpulkan bukti.

"Kita ingin lebih cermat," ujar Listyo saat ditemui di Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat, Kamis (17/7/2025).

Menurut Kapolri, berbagai prosedur investigasi, mulai dari pemeriksaan forensik hingga uji laboratorium, masih terus berjalan untuk memastikan penyebab kematian sang diplomat.

"Tentunya semuanya harus kita kumpulkan jadi satu, untuk nanti kemudian menjadi kesimpulan terkait dengan peristiwa yang terjadi, apakah peristiwa pidana ataukah peristiwa yang lain," tambahnya.

Kasus yang mengguncang publik ini bermula saat Arya Daru ditemukan tak bernyawa di kamar kosnya di Menteng, Jakarta Pusat, pada Selasa (8/7) pagi. Awalnya ditangani oleh Polres Metro Jakarta Pusat, kasus ini kemudian ditarik oleh Polda Metro Jaya pada Kamis (10/7) karena dinilai membutuhkan penanganan khusus.

Kapolda Metro Jaya Irjen Karyoto menyatakan pihaknya sangat optimistis bisa segera mengungkap kasus ini. "Hal yang kayak gini, kami di Polda Metro Jaya sudah banyak sekali pengalamannya," ungkap Karyoto. "Semua biar kami pelajari dulu, setelah waktunya kita bisa membuat kesimpulan final. Mungkin seminggu lagi selesai, Insya Allah."

Keseriusan Polda Metro Jaya terlihat saat mereka kembali melakukan olah TKP untuk ketiga kalinya pada Jumat (11/7), kali ini dengan menggandeng tim kedokteran forensik dari RSCM.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi bahkan menyebut jenazah korban sebagai barang bukti utama yang paling berharga dalam penyelidikan ini.

Baca Juga: Misteri Kematian Diplomat Arya Daru Masih Buram, Kapolri Percayakan Penyelidikan secara Ilmiah

“Jadi jenazah ini juga merupakan barang bukti, sifatnya jenazah itu barang bukti platinum, barang bukti yang utama,” ujar Ade Ary di Polda Metro Jaya, Jumat (11/7/2025).

Ia menegaskan, setiap temuan akan dianalisis secara ilmiah untuk memastikan kesimpulan akhir bersandar pada fakta, bukan sekadar asumsi.

“Jadi kami tidak berbicara kemungkinan-kemungkinan, apapun yang ditemukan dari barang bukti, nanti hasilnya apa, akan kami sampaikan kemudian,” pungkasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI