-
Grand Mall Bekasi resmi tutup sejak awal 2025, menandai berakhirnya era pusat perbelanjaan legendaris di kota tersebut.
-
Mal ini kalah bersaing dengan pusat belanja modern dan gagal beradaptasi dengan perubahan gaya hidup masyarakat urban.
-
Meski kini kosong dan dibongkar, warga masih mengenang Grand Mall sebagai tempat penuh nostalgia dan menanti nasib lahan strategisnya.
Suara.com - Pusat perbelanjaan yang pernah menjadi ikon dan primadona, Grand Mall Bekasi, kini resmi tinggal nama setelah berhenti beroperasi sejak awal 2025.
Penutupannya tidak hanya menandai akhir dari sebuah bisnis, tetapi juga hilangnya satu babak penting dalam sejarah perkembangan kota.
Bagi banyak warga, mal ini bukan sekadar tempat belanja, melainkan saksi bisu dari jutaan kenangan.
![Siapa yang Take Down Videotron Anies? Bawaslu Tak Tahu, Diskominfo Kota Bekasi Kasih Kode Ini [Suara.com/Mae Harsa]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2024/01/16/90089-grand-mall-bekasi.jpg)
Lantas, apa saja yang menyebabkan keruntuhan mal legendaris ini dan apa yang membuatnya begitu sulit dilupakan? Berikut adalah 4 fakta di baliknya.
1. Kalah Saing dengan Gempuran Mal Modern
Menurut Asosiasi Pengusaha Pusat Belanja Indonesia (APPBI), salah satu penyebab utama kemunduran Grand Mall Bekasi adalah ketidakmampuannya bersaing dengan mal-mal baru yang tumbuh pesat.
Alphonzus Widjaja, Ketua Umum APPBI, menjelaskan bahwa pusat perbelanjaan baru di Bekasi hadir dengan konsep inovatif yang menawarkan customer experience unik.
Mereka berhasil menciptakan daya tarik baru yang tidak dimiliki oleh mal-mal lama, membuat pengunjung beralih. Grand Mall, yang dianggap tidak banyak berbenah, pada akhirnya ditinggalkan oleh pelanggan dan para penyewa.
2. Gagal Beradaptasi dengan Perubahan Gaya Hidup
Baca Juga: Senda Gurau Bahlil Singgung Selalu Viral di Media Sosial
Bekasi, sebagai kota penyangga Jakarta, memiliki dinamika masyarakat yang sangat dipengaruhi oleh tren dan gaya hidup metropolitan.
Pusat perbelanjaan modern bukan lagi sekadar tempat untuk membeli barang, melainkan destinasi gaya hidup untuk bersosialisasi, mencari hiburan, dan mendapatkan pengalaman baru.
APPBI menekankan bahwa mal yang tidak mampu merespons perubahan cepat ini secara otomatis akan kehilangan relevansinya. Grand Mall Bekasi dinilai gagal mengikuti arus perubahan tersebut, sehingga tidak lagi menjadi pilihan utama masyarakat urban.
3. Saksi Bisu Kejayaan dan Kenangan Manis Warga
Di balik citranya yang usang di akhir hayatnya, Grand Mall Bekasi menyimpan segudang kenangan emas.
Pada awal tahun 2000-an, mal ini adalah sebuah terobosan. Ia menjadi mal pertama di Bekasi yang memiliki bioskop modern, menjadikannya destinasi hiburan nomor satu pada masanya.