Menag Tanggapi Tayangan Ponpes Lirboyo di Trans7: Pesantren Tak Layak Dicap Buruk

Rabu, 15 Oktober 2025 | 14:40 WIB
Menag Tanggapi Tayangan Ponpes Lirboyo di Trans7: Pesantren Tak Layak Dicap Buruk
Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar (Instagram/nasaruddin_umar)
Baca 10 detik
  • Menteri Agama Nasaruddin Umar angkat bicara soal kontroversi tayangan Trans7 yang dianggap melecehkan Pesantren Lirboyo di Kediri.
  • Ia menegaskan pentingnya menjaga marwah dan citra positif pesantren yang selama berabad-abad menjadi benteng moral bangsa.
  • Nasaruddin juga mengingatkan bahwa pesantren bukan sekadar lembaga pendidikan agama, melainkan pusat pembentukan karakter, moral, dan kemanusiaan masyarakat Indonesia.

Suara.com - Menteri Agama Nasaruddin Umar meminta semua pihak untuk menjaga marwah pondok pesantren dan menghindari narasi yang bersifat stigma. Ia menegaskan, pesantren telah berabad-abad menjadi bagian penting dari sejarah dan peradaban bangsa Indonesia.

Pernyataan itu dia sampaikan untuk mengomentari kontroversi tayangan program Trans7 yang dianggap melecehkan Pesantren Lirboyo di Kediri, Jawa Timur. Tayangan yang memicu tagar #BoikotTrans7 itu dinilai menyudutkan tradisi pesantren dan para kiai.

“Saya merasa sangat kaget dan prihatin dengan pemberitaan yang menempatkan pesantren secara negatif. Sekian ratus tahun pondok pesantren berkiprah mendidik manusia Indonesia agar menjadi masyarakat yang beradab, hingga mengkristal dalam nilai kemanusiaan yang adil dan beradab,” ujar Nasaruddi dalam keterangannya di Jakarta, Rabu (15/10/2025).

Menurutnya, pesantren telah benteng moral bangsa yang melahirkan generasi ulama, pemimpin, dan tokoh nasional. Ia mengajak seluruh masyarakat untuk memahami pesantren secara utuh dan kultural.

“Pesantren bukan sekadar lembaga pendidikan agama, tetapi pusat pembentukan moral, karakter, dan kemanusiaan. Mari bersama menjaga marwahnya,” ujarnya.

Sejak ratusan tahun lalu, lanjut Nasaruddin, pesantren berperan besar dalam membentuk masyarakat Indonesia yang santun, taat, dan beradab. Kepercayaan masyarakat terhadap pesantren juga semakin meningkat.

“Tradisi pesantren mengajarkan kesantunan murid kepada kiai. Dari situ lahir budaya hormat anak kepada orang tua, yang kemudian berimbas pada rakyat yang berbakti kepada pemimpinnya,” jelasnya.

Menurutnya, kepercayaan masyarakat terhadap pesantren juga masih terjaga hingga saat ini. Sehingga banyak orang tua yang tetap memilih pesantren untuk je jang pendidikan anaknya.

"Kalau mata hati kita melihat, apa yang terjadi di pondok pesantren sekarang ini justru hal yang berkebalikan dari citra negatif. Ada peningkatan yang sangat tajam, orang memasukkan anaknya ke pondok pesantren,” tuturnya.

Baca Juga: Dituduh Lecehkan Pesantren, KPI Hentikan Paksa Program "Xpose Uncensored" Trans7

×
Zoomed

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI