Kebayang kan (kalau) misalnya korban-korban di Pekalongan menuntut pemerintah. Rob-nya, ada banjir dituntut. Ya, nggak akan beres-beres. Nah, ini kalau saya melihat unik. Jadi itu menambah optimisme bahwa kita pasti bisa.
Orang luar negeri juga surprised. Ketika datang ke Pantura, mereka tanya "Orang-orang kenapa tidak angry? Padahal ini ulah siapa sudah jelas. Pemerintahnya seharusnya bisa berbuat lebih banyak."
"Cariin dong air. Ini kok pemerintahnya juga nyari air kayak setengah-setengah," kata peneliti luar negeri itu.
Jadi orang luar negeri sudah gemas, tapi yang di sini santai?
Iya. Mereka yang dari luar negeri udah bilangnya scarry! "Wah, ini sangat menakutkan!" Tapi yang bikin bingung, termasuk ketika mereka nanya ke saya, kok peneliti masih bisa bercanda tawa dengan teman-teman di pesisir.
"Ya, itulah," kata saya, "hebatnya Indonesia." Kita masih punya sandaran yang di atas. "Ya sudah, pokoknya kita yang penting berusaha maksimal, semua hasilnya diserahkan sama Yang Maha Kuasa."
Terimakasih Mas waktunya. Selamat jalan kembali ke Bandung.
Saya masih mau ke Cirebon besok. Mudah-mudahan dari 5 model, tambah Cirebon, bisa jadi 6 model. Habis itu, mau ke Dumai.
Kontributor : Rin Hindryati
Baca Juga: Bukan Utara dan Barat, Ini Wilayah Terbanyak Banjir di Jakarta