"Hasil test pada bagian-bagian kritis kendaraan dapat beroperasi mulus tanpa mogok, bloking di filter tidak terjadi. Ini agak beda dengan sebelumnya. Sebelumnya kita ikuti aturan tiap 10.000 KM ganti. Jadi ini kita mau tau sebetulnya dia habisnya kapan. Jadi itu diangka 22.000 KM atau 23.000 KM gitu," paparnya.
"Jadi ini sudah terbukti tidak ada blocking. Kemudian dari sisi apakah dia tahan dingin, kita udah tes di dieng. Jalan, satu detik langsung hidup. Jadi yang krisis-krisis dingin, kemudian filter blocking, kemudian beroperasi normal ini sudah terbukti," jelas Dadan.
Selain persiapan teknis di mesin kendaraan untuk bisa diterapkan sebagai bahan bakar B40, pemerintah juga akan memastikan ketersedian infrastruktur dari Pertamina dan badan usaha lain terkait fasilitas blendingnya mencukupi kebutuhan atau tidak. "Sekarang kan semuanya didesain di B30, sekarang kan B40 jadi pipanya juga nanti butuh pompa. Ya nambahnya kan 10 persen" kata Dadan.
Dadan menjelaskan mengenai ketercukupan pasokan BBN untuk B40. "(Pasokan BBN) kita ini sekarang 16,3 juta kilo liter (kl), kalau B40 perlunya 15 juta Kl sekian. Jadi tidak usah khawatir, kita akan masuk dua pabrik baru di awal tahun depan," tutup Dadan.