- Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa membantah kritik Anggota DPR RI agar ia berhenti mengomentari kinerja kementerian lain, menegaskan bahwa ia tidak ingin "cawe-cawe".
- Purbaya menyatakan bahwa ia hanya berkepentingan memastikan anggaran pemerintah terserap dan akan menarik kembali dana yang tidak terpakai, bukan mengomentari kinerja kementerian.
- Penarikan kembali anggaran yang tidak terserap tersebut juga bertujuan untuk mencegah inefisiensi anggaran dengan mengurangi kebutuhan penerbitan utang negara.
Suara.com - Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menanggapi soal kritik Anggota DPR RI yang memintanya setop komentari kinerja kementerian lain.
Menkeu Purbaya menegaskan kalau dirinya justru ogah cawe-cawe ke kementerian lain.
"Saya enggak komentari kementerian lain, saya bodo amat," kata Purbaya dikutip Kamis (16/10/2025).
Bendahara Negara menjelaskan kalau dirinya hanya ingin anggaran Pemerintah terserap. Jika tidak, dana yang sudah dialokasikan bakal ia tarik kembali.
"Tapi gini, saya berkepentingan anggaran saya terserap. Kalau enggak terserap, saya ambil uangnya. Itu aja. Saya enggak mengomentari kinerja mereka," lanjut dia.
Purbaya lalu menjelaskan soal mekanisme penyisiran dan realokasi anggaran yang tidak terserap. Menurutnya ia berhak mengambil kembali tanpa harus lewat persetujuan DPR.
"Itu kan setiap bulan juga ada yang lebih kan anggarannya? Ada yang enggak terpakai, ya saya ambil aja, atau bisa dibelanjakan. Kalau belanja ke tempat lain mungkin iya, tapi kan ada belanja-belanja yang enggak harus persetujuan parlemen," beber dia.
Lebih lanjut dia menyebut sebagian anggaran yang tidak terserap justru bisa digunakan untuk mengurangi penerbitan utang negara, sehingga menekan potensi pemborosan fiskal.
"Saya mencegah inefisiensi budget dengan menerbitkan surat utang tambahan yang uangnya enggak dipakai," tandasnya.
Kritik Purbaya ini disampaikan oleh Ketua Komisi XI DPR RI, Muhammad Misbakhun. Ia meminta Menkeu untuk berhenti mengomentari kebijakan kementerian lain.
“Pak Purbaya harus berhenti terlalu sering mengomentari kebijakan kementerian lain. Fokuslah pada desain ekonomi besar yang ingin dia bangun untuk mendukung visi Presiden,” kata Misbakhun, dikutipdari situs DPR RI.