Suara.com - Pengakuan Erika Carlina soal kehamilannya yang kini memasuki usia 9 bulan mendadak jadi pusat perhatian publik pada Jumat, 18 Juli 2025.
Di hari yang sama, Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta menjatuhkan vonis terhadap mantan Menteri Perdagangan Tom Lembong dalam kasus korupsi importasi gula.
Keterkaitan waktu antara dua peristiwa ini memunculkan dugaan dari netizen bahwa pemberitaan besar-besaran tentang Erika bisa menjadi pengalihan isu dari vonis korupsi bernilai ratusan miliar tersebut.
Dalam podcast Deddy Corbuzier, Erika Carlina secara gamblang mengungkap bahwa dirinya tengah hamil besar dan dijadwalkan melahirkan pada 8 Agustus 2025.
Dia juga mengonfirmasi bahwa kehamilan ini terjadi di luar ikatan pernikahan dan memilih untuk tidak menikahi ayah dari anaknya karena alasan pribadi, termasuk rekam jejak masa lalu sang pria yang membuatnya ragu.
Hingga kini, identitas ayah biologis anak yang dikandung bintang film Pabrik Gula dan Pengantin Iblis itu belum disebutkan secara eksplisit.
Di tengah kehebohan tersebut, spekulasi netizen makin liar. Sebagian dari mereka menilai bahwa viralnya kabar kehamilan Erika bukan sekadar kebetulan.
![Hamil 9 Bulan tapi Batal Nikah, Erika Carlina Bongkar Fakta soal Calon Suami: Ayahnya Ada. [Instagram]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/07/18/79126-erika-carlina.jpg)
Netizen mulai membandingkan momen pengakuan Erika dengan momen pembacaan vonis Tom Lembong, dua peristiwa yang sama-sama terjadi pada 18 Juli 2025.
Banyak yang curiga kontroversi seputar kehidupan artis kembali digunakan untuk pengalihan isu dari masalah politik yang jauh lebih besar.
Baca Juga: Tom Lembong Divonis 4,5 Tahun Penjara, Sebut Putusan Hakim Janggal: Mengabaikan Wewenang Saya!
Komentar-komentar yang bertebaran di media sosial menunjukkan keresahan sebagian publik.
"Hamil isn't a joke, tapi blow-up kasus Erika Carlina terasa agak mencurigakan," tulis seorang netizen di platform X (Twitter).
Netizen lainnya bahkan menyebut ada "tangan-tangan" tertentu yang sengaja menaikkan isu personal selebritas demi mengalihkan perhatian publik dari agenda yang lebih serius.
Kritik itu pun mengarah ke sosok-sosok yang dianggap punya kedekatan dengan kekuasaan, salah satunya Deddy Corbuzier.
"Jadi emang sebenernya kita semua tahu, tugas si botak (Deddy) itu emang buat nge-up kasus nggak jelas biar masyarakat kebagi fokus," komentar netizen.
"Apalagi di-up-nya di platform yang jelas-jelas punya rezim. Udah lah, jangan dikasih panggung. Urusin aja urusan selangkangan masing-masing. Yang berbuat siapa, yang nangis harus satu negara, gitu?" cibir netizen lain.
Sementara itu, vonis terhadap Tom Lembong atas keterlibatannya dalam kasus korupsi impor gula di Kementerian Perdagangan RI terbilang signifikan.
Dia dijatuhi hukuman 4 tahun 6 bulan penjara dan denda Rp750 juta. Kerugian negara akibat kasus ini ditaksir mencapai Rp194,71 miliar.
Hakim menyatakan Lembong bersalah melanggar Pasal 2 ayat 1 UU Tipikor, meskipun tidak dibebani uang pengganti karena dinilai tidak menikmati hasil korupsi secara langsung.
Banyak publik menilai pemberitaan soal vonis Tom Lembong tenggelam oleh gelombang informasi tentang kehidupan pribadi Erika Carlina.
Hal ini menimbulkan pertanyaan besar, apakah ini murni kebetulan atau bagian dari manuver pengalihan isu yang terorganisir?
Fenomena seperti ini bukan yang pertama kali terjadi. Pola serupa kerap muncul saat agenda politik atau hukum besar sedang berlangsung di belakang layar.
![Terdakwa Mantan Menteri Perdagangan Thomas Trikasih Lembong atau Tom Lembong saat menjalani sidang putusan di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Jumat (18/7/2025). [Suara.com/Alfian Winanto]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/07/18/76548-sidang-tom-lembong-thomas-trikasih-lembong.jpg)
Isu-isu sensasional dari dunia hiburan kemudian diangkat ke permukaan dan mendominasi perhatian masyarakat, terutama di media sosial dan kanal berita daring yang mengejar trafik klik.
Kasus Erika Carlina dan Tom Lembong menjadi gambaran nyata bagaimana dua dunia yang berbeda, hiburan dan politik, bisa saling bersinggungan dalam arena opini publik.
Di satu sisi, Erika menyampaikan pengakuannya sebagai bentuk keberanian dan keterbukaan soal status kehamilannya.
Di sisi lain, netizen mempertanyakan apakah momen tersebut dimanfaatkan oleh pihak tertentu untuk meredam reaksi atas vonis korupsi yang seharusnya menjadi perhatian nasional.
Kontributor : Chusnul Chotimah