Cuaca Buruk, Pasokan Minyak Goreng di Pangkalpinang Terhambat

Minggu, 06 Maret 2016 | 22:05 WIB
Cuaca Buruk, Pasokan Minyak Goreng di Pangkalpinang Terhambat
Pedagang minyak goreng curah di Pasar Cikurubuk, Tasikmalaya, Jawa Barat, Kamis (28/1). Kemendag akan menghapus minyak goreng curah dan menggantinya dengan minyak goreng kemasan. (Antara)

Suara.com - Harga minyak goreng di Kota Pangkalpinang, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, melonjak. Ini karena pasokan mulai tersendat akibat cuaca buruk menghambat pengiriman pasokan komoditas itu dari daerah sentra.

"Harga minyak goreng naik menjadi Rp11.000 dari sebelumnya Rp10.000 per liter. Pasokan didatangkan dari Palembang karena daerahnya lebih dekat dengan provinsi ini," kata seorang pedagang, Juli di Pangkalpinang, Minggu (6/3/2016).

Cuaca perairan sedang buruk yang ditandai dengan hujan deras dan gelombang air laut yang tinggi sehingga pelayaran kapal-kapal yang hendak membawa komoditas itu pun sering tertunda untuk menghindari hal yang tidak diinginkan.

"Kalau gelombang air laut sedang tinggi tentu pelayaran terganggu dan biasanya mereka akan menunggu saat gelombang mulai surut akibatnya keterlambatan pasokan yang masuk berdampak langsung terdampak terhadap harga minyak itu," ujarnya.

Kebutuhan itu didatangkan menggunakan jasa angkutan laut karena biaya pengiriman lebih murah dibanding menggunakan jasa angkutan udara
"Kalau menggunakan jasa angkutan udara bisa-bisa harga lebih tinggi lagi, makanya kami manfaatkan jasa angkutan laut untuk menjaga kestabilan harga," ujarnya.

Demikian juga dengan Ali pedagang lainya yang mengakui jika harga minyak naik akibat stok mulai tersendat. Sementara itu, kata dia, harga tepung terigu masih bertahan Rp10.000 per kilogram karena stok masih banyak untuk memenuhi permintaan.

"Stok tepung sebelumnya cukup banyak sehingga harga masih bertahan stabil, jika pasokan menipis dan pasokan tersendat kemungkinan harga tepung juga akan naik," ujarnya. (Antara)

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI