Penjahit dan Tukang Ojek Daring Terima BST di Kota Pahlawan dari Kemensos

Kamis, 15 Oktober 2020 | 11:39 WIB
Penjahit dan Tukang Ojek Daring Terima BST di Kota Pahlawan dari Kemensos
Menteri Sosial Juliari P. Batubara. (Dok : Kemensos).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BST diluncurkan khusus bagi warga terdampak Covid-19, agar bisa mengurangi beban dan meningkat daya beli masyarakat sebagai akibat dari pandemi. 

Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) merilis data realisasi BST di Kota Surabaya Tahap I Mei-Juni berjumlah 172.807 Keluarga Penerima Manfaat (KPM), Tahap II Juni–Juli 169.601 KPM, Tahap III Agustus sebanyak 168.291 KPM. 

Sedangkan, untuk pada tahap IV bulan Juli, sebanyak 166.400 KPM tahap V bulan Agustus 166.400 KPM.

Warga penerima BST menerima bantuan uang tunai sebesar Rp 600 ribu per kepala keluarga setiap bulannya selama tiga bulan dan Rp300 ribu per KPM setiap bulan selama enam bulan.

Adapun sasaran penerima BST di Kota Surabaya sebanyak 225.255  KPM dengan  nilai total Rp 67.576.500.000.

“Hingga hari ini dari 1,2 juta penerima BST Tahap VII di Jatim sudah terealisasi 1,19 juta jiwa atau mencapai 99, 12 persen, sehingga tinggal 10 ribu keluarga lagi, ” ucap Dirut  PT Pos Indonesia Faizal Rochmad Djoemadi.

Dari total 1,2 juta penerima BST di Jatim tersebut, di Kota Surabaya sebanyak 162 ribu KPM. Saat ini, di Surabaya sudah terealisasi 161 KPM atau tercapai 99,43 persen jadi tinggal 932 keluarga lagi.

Setiap hari ada 16 ribu penerima BST di seluruh kabupaten/kota di Jatim, khusus pada hari Sabtu dan Minggu bisa mencapai 43 ribu penerima BST.  

"Tentu saja, bagi PT Pos ini sebagai penghormatan dari Pak Mensos untuk menyalurkan BST.  Semoga jadi amal ibadah dan memberikan kontribusi nyata untuk pemulihan ekonomi Nasional," harap Faizal. 

Baca Juga: Percepat Penanganan Stunting, Kemensos Bentuk Tim Lintas Kementerian

Dalam sambutannya, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini menyatakan saat penyerahan bantuan saat terjadi Covid-19 , sempat bingung karena banyak warga Surabaya tidak bekerja lagi.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI