Suara.com - Bandiman dan Titik Rini keberatan jenazah putra mereka, Naba Faiz Prasetya (9), diautopsi. Naba dilaporkan meninggal dunia usai menyantap sate ayam kiriman seorang perempuan tak dikenal yang ditolak penerimanya.
Kasus yang menimpa keluarga yang tinggal di Padukuhan Salakan, Kalurahan Bangunharjo, Kapanewon Sewon, Kabupaten Bantul, masih ditangani polisi Sewon.
Sampel sate ayam dan bumbunya sekarang masih diperiksa Balai Laboratorium Kesehatan dan Kalibrasi Yogyakarta.
"Hasil masih kami tunggu. Dugaan sementara dari makanan," kata Kapolsek Sewon Komisaris Polisi Suyanto.
Suyanto mengatakan sambil menunggu hasil pemeriksaan laboratorium, penyidik melakukan pendalaman keterangan, terutama Bandiman dan Titik serta saksi.
"Selain itu kami juga ada kemungkinan mengecek kamera CCTV yang merekam, karena di sana banyak sekali pohon-pohon," kata dia.
Menurut Bandiman terdapat sejumlah keterangan janggal yang disampaikan Bandiman dan Titik. Menurut TItik, Naba makan lontong dicampur bumbu. Tapi menurut Bandiman, Naba makan sate dicampur bumbu.
"Selain itu kami juga mengecek ke lokasi pengiriman. Katanya istri Tomi usianya sekitar 50-an [tahun], tapi saat dicek usianya 30-an [tahun]. Untuk itu ada kejanggalan," kata Suyanto.
Polsek Sewon tidak melakukan autopsi jenazah bocah 8 tahun itu karena pihak keluarga keberatan.
Baca Juga: Terungkap, Racun Sate Kiriman Wanita Misterius Lebih Keras Dari Racun Hama
Bagaimana kasus terjadi?
Dalam laporan Solopos diceritakan, Bandiman didatangi seorang perempuan ketika dia berada di depan Masjid Nurul Islam, Jalan Gayam Umbulharjo, Minggu (25/4/2021), sore.
Perempuan tersebut meminta Bandiman mengantarkan paket makanan takjil ke keluarga Tomi di Villa Bukitasri, Sembungan, Kasihan, Bantul.
Perempuan tersebut mengatakan tidak memiliki aplikasi online untuk memesan jasa pengiriman, itu sebabnya langsung bertemu Bandiman dan membayar jasa secara tunai. Dia memberi ongkos Rp30 ribu, walaupun Bandiman hanya minta Rp25 ribu.
"Mbaknya terus memberikan nomer telepon Pak Tomi. Kalau ditanya dari mana? Bilang saja dari Pak Hamid, dari Pakualaman," kata dia.
Menurut Bandiman, sesampai di rumah yang dituju, Bandiman menelepon Tomi. Tapi, kata Bandiman, Tomi mengatakan tidak memiliki teman bernama Hamid, ibunya juga tak mengenal Hamid.