"Di zaman ketika kesalahpahaman tentang agama Muslim ada di mana-mana, kita menyambut fakta kalau ia tercatat punya simpati terhadap Islam, ia banyak membuat pernyataan yang mendukung hubungan baik antaragama, rasa hormat, dan rasa saling pengertian yang lebih baik," katanya.
"Penting bagi umat Islam untuk mengapresiasi bagaimana keindahan agama mereka dipahami oleh tokoh-tokoh penting di Inggris."
Raja Charles berkuasa tepat saat ada penelitian yang menunjukkan bahwa Muslim adalah kelompok "yang paling tidak disukai" kedua di Inggris setelah "Gypsy dan pelancong Irlandia."
Survei yang dilakukan University of Birmingham mengatakan hampir 26 persen orang Inggris menilai negatif warga Muslim.
Zara Mohammed, sekretaris jenderal dari Muslim Council of Britain, mengatakan monarki Inggris memiliki peran penting dalam menantang narasi negatif soal Islam dengan menawarkan lebih banyak pesan soal persatuan dan inklusivitas.
"Kami juga berharap Raja akan membangun warisannya sendiri sebagai Pangeran Wales, sesuai keinginannya untuk menjadi pembela agama, dan terus memperjuangkan hak kelompok-kelompok agama untuk menjalankan ajarannya secara bebas di Inggris," kata Zara.
"Selain itu, kami berharap ia melanjutkan keterlibatannya secara konstruktif organisasi yang dipimpin Muslim dan komunitas Muslim di seluruh Inggris."
'Raja tak bisa menjadi advokat'
Di Australia, ada pandangan yang beragam tentang monarki dan apa arti pengangkatan Raja Charles bagi komunitas Muslim.
Adel Salman, presiden Islamic Council of Victoria, mengatakan dia menyambut baik tokoh masyarakat yang tertarik dengan Muslim dan Islam. Ia mengatakan akan selalu mendiskusikan agama dengan mereka sepenuh hati.
Baca Juga: Raja Charles III Beri Catatan pada Buket Bunga di Atas Peti Jenazah Ratu Elizabeth II
"Ini akan sangat bagus untuk membangun dan meningkatkan hubungan dan persepsi monarki di antara banyak komunitas di Inggris dan di seluruh dunia," kata Salman.