Puluhan Siswa di Cianjur Keracunan MBG, Cak Imin: Harus Cepat Ambil Langkah Supaya Kita Tenang

Rabu, 23 April 2025 | 16:29 WIB
Puluhan Siswa di Cianjur Keracunan MBG, Cak Imin: Harus Cepat Ambil Langkah Supaya Kita Tenang
Penampakan menu makan bergizi gratis untuk balita, ibu hamil dan menyusui. (Suara.com/Lilis)

Suara.com - Menteri Pemberdayaan Masyarakat (PM), Abdul Muhaimin Iskandar alias Cak Imin, meminta Kementeri Kesehatan atau Kemenkes untuk segera bergerak mengecek peristiwa adanya puluhan siswa dari MAN 1 dan SMP PGRI 1 Kabupaten Cianjur mengalami gejala keracunan usai menyantap makanan program Makan Bergizi Gratis (MBG).

"Nah itu yang harus dicek sumber utamanya ya. Tolong kepada Kementerian Kesehatan mengecek sumber utama keracunan itu," kata Cak Imin di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (23/4/2025).

Ia mengatakan, segala halnya harus dilihat terutama dari dapurnya hingga distribusinya.

"Apakah dari dapurnya, apakah dari proses angkutannya, apakah dari tempat lain-lain. Nanti kita tunggu aja investigasinya," ujarnya.

Lebih lanjut, Cak Imin menegaskan, laboratium kesehatan di daerah harus segera bergerak cepat untuk menguji kasus tersebut.

"Laboratorium Kesehatan Daerah harus cepat ya mengambil langkah-langkah supaya kita tenang," pungkasnya.

Respons BGN

Sebelumnya, Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Dadan Hindayana menyampaikan perkembangan terkini dari peristiwa puluhan siswa dari MAN 1 dan SMP PGRI 1 mengalami gejala keracunan usai menyantap makanan program Makan Bergizi Gratis (MBG).

Dadan mengatakan dugaan penyebab keracunan hingga kini masih didalami.

Baca Juga: Lagi! Puluhan Siswa di Cianjur Keracunan usai Santap MBG, Kepala BGN Bilang Begini

"Penyebab masih didalami," kata Dadan kepada Suara.com, Rabu (23/4/2025).

Dadan merinci jumlah siswa yang terdampak akibat peristiwa keracunan tersebut, yakni 52 siswa di MAN 1 dam 20 siswa SMP PGRI 1.

Dadan mengatakan SPPG di Cianjur telah beroperasi sejak 15 Januari dan kejadian keravunan tersebut baru terjadi pertama kali.

"Jadi perlu penyegaran melalui pelatihan," kata Dadan.

Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana. (Suara.com/Lilis)
Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana. (Suara.com/Lilis)

Adapun evaluasi dari peristiwa tersebut, BGN menambah satu SOP baru.

"Tapi dari kejadian ini menambah 1 SOP baru yaitu sisa makanan tidak dibersihkan di sekolah tapi di SPPG," kata Dadan.

Kepala BGN Dadan juga ikut prihatin terhadap insiden yang menimpa puluhan siswa dari MAN 1 dan SMP PGRI 1 Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. Para siswa diduga mengalami gejala keracunan setelah menyantap makanan program Makan Bergizi Gratis (MBG).

“Kami turut menyampaikan rasa empati dan berharap seluruh siswa segera pulih. Keselamatan dan kesehatan anak-anak adalah prioritas utama kami. Saat ini kami sedang melakukan pemeriksaan terkait dugaan penyebab keracunan, apakah berasal dari MBG atau bukan” kata Dadan dalam keterangan resmi, Selasa (22/4/2025).

Melalui keterangan dari Biro Hukum dan Humas BGN, Dadan belum dapat memastikan apakah keracunan terjadi akibat menu MBG atau akibat hal lain. BGN masih menunggu hasil lab yang tengah dilakukan timnya untuk mengetahui penyebab keracunan tersebut.

Berdasarkan laporan, saat ini sampel MBG yang dimasak Senin (21/04/2025) telah dikirim ke Lab Kesda di provinsi setempat. Adapun hasilnya keluar dalam rentang waktu sepuluh hari ke depan.

Lebih lanjut, menurut keterangan dari perwakilan SPPG, makanan yang diolah telah memenuhi standar dan telah melewati proses sebagaimana mestinya.

DPR Prihatin

Anggota Komisi IX DPR Nurhadi mengaku prihatin atas peristiwa yang menimpa puluhan siswa MAN 1 di Cianjur yang mengalami gejala keracunan usai mengkonsumsi Makan Bergizi Gratis (MBG).

Legislator Partai Demokrat (NasDem) ini menganggap kejadian yang berulang-ulang itu menandakan ada persoalan serius dalam pelaksanaan program MBG di lapangan.

"Ini adalah kejadian yang sangat memprihatinkan, terlebih karena program MBG sejatinya bertujuan mulia yaitu meningkatkan gizi anak-anak sekolah dan menekan angka stunting," kata Nurhadi kepada wartawan, Rabu (23/4/2025).

Nurhadi menyampaikan, kejadian keracunan siswa usai menyantap MBG yang terjadi secara terus menerus justru menyebabkan gangguan kesehatan.

“Tentu ini menjadi alarm keras bagi semua pihak, terutama Badan Pangan Nasional (BGN) dan seluruh instansi yang terlibat,” beber Nurhadi.

“Apalagi kejadian ini juga bukan yang pertama, dan ini menandakan perlunya evaluasi menyeluruh, baik dari sisi penyediaan bahan baku, distribusi, hingga pengawasan keamanan pangan,” sambungnya lagi.

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI