Kemacetan Horor Tanjung Priok Tak Boleh Terulang, Pramono Wanti-wanti Pelindo

Jum'at, 16 Mei 2025 | 18:49 WIB
Kemacetan Horor Tanjung Priok Tak Boleh Terulang, Pramono Wanti-wanti Pelindo
Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung menyambangi kantor PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo), Tanjung Priok, Jakarta Utara pada Jumat (16/5/2025). (Suara.com/Fakhri)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung menyambangi kantor PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo), Tanjung Priok, Jakarta Utara pada Jumat (16/5/2025). Kedatangannya ini juga untuk membahas kemacetan parah di Tanjung Priok pertengahan April lalu.

Pramono meminta Pelindo tak mengulang lagi kesalahan dalam pengaturan lalu lintas kontainer hingga tak terjadi penumpukan. Ia mengaku juga akan membantu pengaturannya agar kejadian serupa tak terulang.

"Intinya saya meminta kerja sama dengan pelindo, jangan sampai kemacetan yang horor itu terulang kembali, sehingga kita tangani secara bersama-sama," ujar Pramono usai pertemuan.

Pramono mengatakan, nantinya akan berupaya untuk mengintegrasikan jalur tol Cibitung-Cilincing. Hal ini dilakukan agar truk kontainer yang melintas tak menumpuk di jalan arteri menuju ke pelabuhan.

"Karena itu akan memberikan dampak yang sangat positif, supaya begitu keluar tidak langsung ke jalan arteri. Inilah yang menyebabkan salah satu kemacetan yang selama ini terjadi di daerah Priok ini," ujarnya.

Sementara itu, Direktur Utama PT Pelindo, Arif Suhartono mengakui adanya kelalaian pihaknya yang membuat kemacetan horor terjadi. Terdapat perencanaan operasi yang tidak sesuai dengan banyaknya kontainer datang.

"Memang ada salah satu terminal di Tanjung Priok, agak sedikit ceroboh dalam melakukan perencanaan operasi. Tapi dengan kenyataan tersebut, kami melakukan pembelajaran bahwa saat ini di terminal ini, di tempat ini, dilakukan traffic and control," ungkapnya.

Karena itu, ia juga berjanji akan melakukan perencanaan lebih jauh hingga seminggu ke depan. Dengan demikian, penumpukan kontainer yang datang ke pelabuhan bisa terprediksi dan tindakan mitigasi bisa diambil.

"Jadi seminggu ke depan, kita lakukan perencanaan dan setiap terminal wajib melaporkan radar kegiatan, sehingga kita mitigasi apabila dalam satu hari terjadi potensi kemacetan sudah berkoordinasi dengan pihak terkait, dengan KSOP, dengan Pemda, kepolisian, dan lain sebagainya, untuk memastikan bahwa tidak terjadi kemacetan," katanya.

Baca Juga: Manggarai Bersalawat Solusi Cegah Tawuran? Pramono: Saya Tak Minta Orang Berantem Harus Salawatan

Pungli di Pelabuhan Tanjung Priok

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI