Setelah Mamdani memenangkan pemilihan pendahuluan Partai Demokrat, yang secara resmi menjadikannya calon Wali Kota, Trump secara blak-blakan menunjukkan ketidaksukaannya.
Trump melabeli Mamdani sebagai seorang "komunis yang gila," sebuah serangan yang justru semakin mempertegas posisi Mamdani sebagai figur anti-kemapanan.
Jika Zohran Mamdani berhasil memenangkan pemilihan pada 4 November mendatang, ia tidak hanya akan menjadi Wali Kota New York, tetapi juga akan mencatatkan sejarah sebagai wali kota Muslim pertama di kota yang menjadi simbol kapitalisme global tersebut.
Kemenangannya akan menjadi sebuah pesan kuat bahwa gelombang politik progresif, yang didorong oleh generasi muda yang mendambakan keadilan sosial dan internasional, adalah kekuatan nyata yang tak bisa lagi diabaikan.