Polisi Selidiki Sidik Jari di Lakban yang Membungkus Wajah Diplomat Kemenlu

Rabu, 09 Juli 2025 | 07:20 WIB
Polisi Selidiki Sidik Jari di Lakban yang Membungkus Wajah Diplomat Kemenlu
Petugas polisi melakukan olah TKP penemuan mayat diplomat Kemenlu di Gondangdia, Jakarta, Selasa (8/7/2025). [ANTARA/HO-Humas Polres Metro Jakpus]

Suara.com - Pihak kepolisan masih mendalami penyebab kematian Arya Daru Pangayunan (ADP), diplomat Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) RI.

Ia ditemukan tewas di kamar kosnya, dengan kondisi kepala dibalut dengan lakban.

Kapolsek Metro Menteng, Kompol Rezha Rahandhi mengatakan, saat ini penyidik telah memeriksa selotip atau lakban yang membalut wajah korban sebagai salah satu barang bukti penting.

Langkah ini dilakukan untuk mencari petunjuk siapa yang memasang lakban tersebut, termasuk kemungkinan adanya sidik jari pelaku.

“Iya sudah (diperiksa). Nanti kita bawa ke lab karena sekarang masih dikumpulkan alat bukti-alat buktinya dulu, arahnya ke mana,” kata Rezha kepada wartawan, Rabu, (9/7/2025).

Sementara itu, tim forensik masih mendapati sidik jari korban di sekitar lokasi. Begitu pun di isolasi tersebut.

Meski demikian, penyidik belum bisa menyimpulkan keterlibatan pihak lain sebelum hasil uji laboratorium keluar.

“Kalau dari olah TKP awal, masih kelihatan sidik jari si korban itu,” katanya.

Ditemukan Obat-obatan

Baca Juga: Misteri Kematian Diplomat Muda di Kamar Kos, Kemlu Tidak Ingin Berspekulasi

Saat ini menyisir lokasi, polisi menemukan obat-obat yang diduga milik korban, katena saat pemeriksaan awal, korban tinggal di dalam kamar kos tersebut seorang diri.

Rezha mengatakan, obat-obatan yang ditemukan tim forensik merupakan obat ringan seperti obat sakit kepala dan obat sakit lambung.

“Ya, beberapa obat, seperti obat sakit kepala dan obat lambung, itu saja sih,” jelasnya.

Saat disinggung soal apakah korban memiliki riwayat penyakit tertentu, Rezha mengaku belum bisa memastikan, lantaran proses pemeriksaan terhadap orang-orang terdekat korban masih berlangsung.

Rezha juga menyebutkan bahwa pihaknya belum bisa meminta keterangan dari istri korban maupun rekan-rekannya secara lengkap.

“Kalau dari pemeriksaan awal kita sih belum mendalam mengarah ke sana ya. Untuk saat ini belum ada informasi apakah korban punya riwayat sakit atau tidak,” kata dia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI