Eksklusif: Duta Besar Iran Bicara Gencatan Senjata, Serangan Balasan, dan Masa Depan Konflik

Rabu, 02 Juli 2025 | 14:07 WIB
Eksklusif: Duta Besar Iran Bicara Gencatan Senjata, Serangan Balasan, dan Masa Depan Konflik
Duta Besar Republik Islam Iran Mohammad Boroujerdi saat wawancara eksklusif dengan Suara.com. [Suara.com/Alfian Winanto]

Apakah Iran sudah menjamin program nuklirnya hanya untuk tujuan damai?

Benar. Kami telah memberikan jaminan kepada lembaga teknis internasional yang menangani tenaga nuklir, yaitu IAEA.

Kami bekerja sama sangat erat dengan IAEA, kami sudah menandatangani NPT, dan secara sukarela melaksanakan protokol tambahan serta pengawasan ketat dari IAEA terhadap tiga situs pengayaan uranium kami, yaitu di Natanz, Fordow, dan Isfahan—yang baru-baru ini diserang oleh Amerika Serikat.

Ketiga situs tersebut berada langsung di bawah pengawasan IAEA.

Sebelumnya, Iran juga melakukan negosiasi dengan negara-negara P5+1 dan menghasilkan kesepakatan bernama JCPOA (Joint Comprehensive Plan of Action), di mana Iran menjamin bahwa aktivitas nuklirnya tetap dalam jalur damai.

Itu adalah kesepakatan yang sangat kuat, dengan tanggung jawab dari kedua belah pihak. Tapi, Amerika Serikat secara sepihak keluar dari kesepakatan tersebut.

Yang mereka khawatirkan sebenarnya bukan soal bom nuklir. Yang mereka ingin adalah agar Iran tidak memiliki energi nuklir sama sekali, bahkan untuk tujuan damai. Mereka tidak ingin kami memperkaya uranium, padahal itu adalah hak wajar setiap negara.

Duta Besar Iran untuk Indonesia, Mohammad Boroujerdi saat melakukan sesi wawancara dengan Redaksi Suara.com di Jakarta, Senin (23/6/2025). [Suara.com/Alfian Winanto]
Duta Besar Iran untuk Indonesia, Mohammad Boroujerdi saat melakukan sesi wawancara dengan Redaksi Suara.com di Jakarta, Senin (23/6/2025). [Suara.com/Alfian Winanto]

Apakah Warga Iran mendukung kebijakan pemerintah untuk menyerang Israel, atau mereka lebih memilih hidup damai?

Kami telah mengalami perang yang dipaksakan ke negara kami, dan masyarakat kami memiliki pengalaman dalam hal itu. Mereka cinta kepada pemerintah dan cinta kepada tanah air.

Baca Juga: DeepTalk Podcast Ungkap Rencana Rahasia Iran: Penutupan Selat Hormuz?

Seperti halnya negara demokratis lainnya, tentu ada saja pihak yang mengkritik pemerintah. Namun, ketika pihak asing melakukan invasi atau agresi ke negara kami, masyarakat akan bersatu.

Masyarakat Iran tentu ingin hidup damai. Tapi, ketika rezim Zionis Israel menyerang, maka mayoritas masyarakat mendukung aksi balasan terhadap rezim tersebut.

Dalam opini publik internasional pun demikian. Agresi Israel tidak mendapatkan simpati, sementara aksi balasan Iran, yang memiliki landasan hukum, justru mendapat dukungan dari berbagai pihak.

Opini publik kami juga sangat mendukung langkah tersebut. Anda bisa melihat sendiri narasi-narasi masyarakat kami yang tersebar di media sosial.

Di tengah konflik yang semakin masif, bagaimana kondisi perekonomian negara Anda? Apakah turut terdampak?

Tentu, perang tidak pernah membawa dampak baik. Namun, saya ingin memanfaatkan kesempatan ini untuk mengundang rekan-rekan media dari Indonesia agar datang langsung ke Iran dan melihat situasinya.

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI