Eksklusif: Duta Besar Iran Bicara Gencatan Senjata, Serangan Balasan, dan Masa Depan Konflik

Rabu, 02 Juli 2025 | 14:07 WIB
Eksklusif: Duta Besar Iran Bicara Gencatan Senjata, Serangan Balasan, dan Masa Depan Konflik
Duta Besar Republik Islam Iran Mohammad Boroujerdi saat wawancara eksklusif dengan Suara.com. [Suara.com/Alfian Winanto]

Sejak hari pertama, kami melihat adanya dukungan kuat dari Indonesia terhadap Iran dan kecaman terhadap agresi militer rezim Zionis. Kami menerima banyak pernyataan resmi dari pemerintah Indonesia, para pejabat tinggi, ormas Islam, LSM, tokoh masyarakat, tokoh agama, dan politikus.

Itulah bentuk solidaritas yang kami harapkan, dan kami sangat mengapresiasi sikap tersebut dari Indonesia.

Bagaimana tanggapan negara Anda setelah Israel menyatakan ingin membunuh Imam Besar Iran?

Kalau tujuannya untuk membuat Iran kalah dalam perang, saya rasa itu sia-sia. Beberapa hari yang lalu, 25 personel militer kami telah menjadi korban aksi teror oleh rezim Zionis.

Namun dalam waktu singkat, Iran langsung menunjuk pengganti mereka, dan perlawanan tetap berlanjut. Kalaupun suatu saat pemimpin tertinggi Republik Islam Iran diteror, kami sudah memiliki sistem yang sangat matang.

Kami memiliki lembaga yang disebut Dewan Ahli, yang anggotanya dipilih langsung oleh rakyat. Dewan inilah yang memiliki kewenangan untuk menunjuk pemimpin tertinggi yang baru, jika diperlukan.

Iran adalah negara yang terorganisasi dengan sangat baik, tidak bergantung pada satu tokoh atau figur. Sudah berkali-kali kami kehilangan pejabat tinggi, baik karena kematian maupun teror. Tapi negara ini tetap berdiri kokoh dan melanjutkan perjalanannya.

Bagaimana respons Iran terhadap Amerika? Apakah akan memperkuat kemampuan militer atau memiliki program lain?

Secara prinsip, Iran tidak ingin memperluas perang ini lebih dari yang sudah terjadi.

Baca Juga: DeepTalk Podcast Ungkap Rencana Rahasia Iran: Penutupan Selat Hormuz?

Saat ini, para pejabat tinggi negara kami sedang melakukan perundingan internal guna menentukan langkah terbaik dan paling tepat sebagai bentuk respons terhadap serangan Amerika Serikat.

Apakah ada keinginan Iran agar Indonesia terlibat lebih jauh dalam konflik Iran-Israel?

Bila dilihat dari sisi geopolitik dan ekonomi, negara seperti Indonesia tentu tidak ingin konflik ini meluas, karena akan berdampak terhadap stabilitas kawasan dan perekonomian global—termasuk Indonesia sendiri.

Tapi ini juga soal prinsip kedaulatan. Jika konflik ini diselesaikan dengan pendekatan yang salah—misalnya, hanya negara tertentu saja yang boleh menguasai teknologi nuklir damai—maka ke depan negara lain pun akan dipersulit jika ingin memanfaatkan energi nuklir untuk kepentingan sipil.

Kalau suatu hari Indonesia ingin menggunakan tenaga nuklir, harus minta izin kepada negara-negara adidaya? Harus membeli uranium yang sudah diperkaya oleh mereka? Ini adalah pendekatan yang tidak adil dan harus dilawan bersama.

Sejak awal, kami melihat bahwa Indonesia memberikan dukungan terhadap Iran dan mengecam tindakan agresif rezim Zionis Israel.

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI