Saya tidak mengatakan bahwa perang tidak menimbulkan dampak. Tentu ada. Tapi, hingga kini, dampaknya masih kecil. Mungkin dalam jangka panjang akan lebih terasa.
Perang biasanya membawa dua dimensi dampak negatif. Pertama, dampak jangka panjang. Kedua, dampak yang dirasakan negara-negara lain, termasuk yang secara geografis jauh dari lokasi konflik.
Saya membaca beberapa pengamat di Indonesia sangat mengkhawatirkan dampak ekonomi dari ketidakamanan ini terhadap Indonesia. Walaupun secara geografis jauh, namun Indonesia tetap bisa terdampak.
Kalau saya boleh merangkum, tentu ada dampak, tapi dampaknya belum begitu terasa karena kuatnya persatuan antara bangsa dan pemerintah Iran.
Trump tiba-tiba mengumumkan menyerang tiga situs nuklir Iran, padahal sebelumnya mengatakan masih akan mempertimbangkan. Bagaimana pendapat Anda?
Amerika Serikat telah melakukan tindakan ilegal. Serangan ini merupakan pelanggaran terhadap kedaulatan wilayah Iran, dan secara langsung melanggar Pasal 2 Piagam PBB. Mereka menyerang instalasi dan situs nuklir yang justru dilarang oleh Badan Energi Atom Internasional (IAEA) untuk dijadikan target.
Serangan ini dilakukan pada saat kami tengah melakukan negosiasi terkait program nuklir damai Iran. Kami telah menyatakan kesiapan untuk memberikan jaminan kepada komunitas internasional dan lembaga-lembaga terkait bahwa Iran tidak mengembangkan bom nuklir, serta selalu menjaga kedamaian sebagai tujuan utama dari aktivitas nuklir kami.
Menurut saya, tindakan Amerika Serikat tersebut tak lain adalah bentuk dukungan langsung terhadap rezim Zionis Israel.
Bagaimana kondisi situs nuklir Iran setelah diserang? Mengapa Iran tampak tidak panik? Apakah masih ada situs lain yang tidak diketahui Israel?
Baca Juga: DeepTalk Podcast Ungkap Rencana Rahasia Iran: Penutupan Selat Hormuz?
Kami tidak panik karena kami yakin, meskipun situs diserang, ilmu dan pengetahuan tidak bisa dihancurkan. Mungkin ada kerusakan kecil pada fasilitas-fasilitas tersebut, tapi tidak signifikan.
Ilmu pengetahuan tidak berada dalam satu gedung atau satu situs saja. Pengetahuan berada dalam kepala para ilmuwan, tersimpan di perpustakaan, di universitas, dan di tengah para pemuda-pemudi Iran.
Contohnya, jika ada yang ingin menghapus pengetahuan tentang kecerdasan buatan (AI) di Indonesia, apakah cukup dengan menghancurkan satu gedung saja? Tentu tidak.
Begitu pula dengan kami. Situs bisa dibangun kembali, dan kami telah membuktikan hal itu. Beberapa tahun lalu kami memulai dari nol. Sekarang pun kami mampu memperbaiki semuanya.
Setelah serangan dari Amerika, Menlu Abbas Araghchi terbang ke Rusia dan bertemu Presiden Putin. Apakah ini bagian dari strategi Iran?
Kami tidak ingin menggandeng negara lain untuk memperluas perang ini. Sebaliknya, tujuan kami adalah membatasi konflik agar tidak melibatkan lebih banyak aktor.