Saat ini, kata dia, permintaan mayoritas masih dikuasai luar negeri sehingga Indonesia mau tidak mau harus memantau setiap peluang.
Untuk mencapai posisi yang lebih kuat, diperlukan kontribusi dari semua pihak agar Indonesia dapat berkembang menjadi pemain utama. Menurut Luthfi, proses ini tidaklah instan, melainkan memerlukan langkah-langkah bertahap dan waktu yang panjang.
Salah satu upaya yang sedang dilakukan oleh pemerintah adalah melalui hilirisasi sejumlah komoditas, terutama nikel.
"Kita baru memiliki pasokan, sementara teknologi dan permintaan masih dipegang oleh pihak luar. Jadi, kita hanya dapat mengikuti permainan ini. Ini bukanlah sesuatu yang bisa langsung diambil alih, seperti menggigit cabai yang langsung terasa pedas, tidak mungkin," ungkapnya.