Selain itu, dampak jangka panjang malnutrisi pada anak dengan kanker adalah tumbuh kembang yang tidak optimal bahkan berdampak pada kecerdasan saat anak sekolah.
Anak dengan kanker yang mengalami risiko tinggi malnutrisi adalah mereka yang mengidap kanker padat stadium lanjut, atau kanker darah yang relaps.
"Oleh karena itu, perlu dilakukan tatalaksana nutrisi pada anak dengan kanker. Tatalaksana dibedakan antara pasien risiko rendah, dengan pasien risiko tinggi," kata dia.
Secara umum, makanan yang diberikan adalah menu dengan gizi seimbang. Terdiri dari karbohidrat, protein, lemak, sayur/buah dan cairan. Jika anak tidak bisa makan dan asupan nutrisinya kurang dari 60% maka bisa dibantu dengan makanan cair.
Orang tua, kata dia juga harus waspada dengan mitos seputar nutrisi pada pasien kanker. Misalnya tidak boleh makan yang mengandung gula karena akan membuat sel semakin tumbuh subur.
Ini karena gula tetap dibutuhkan sebagai energi untuk tubuh, namun sebaiknya pilih gula kompleks dan bukan gula sederhana.