Penggunaan simbol itu ia nilai masih terjadi dan dilakukan oleh pemerintah termasuk Presiden Joko Widodo.
"Dan itu masih terjadi, saya tidak mau menilai misalnya Pak Jokowi kan pengen mencopot ornamen itu karena dalam dua kali ini tarungnya dengan Pak Prabowo yang sekarang sudah dalam pemerintahan. Dia coba copot itu bintang-bintang dia. Pakai baju putih, dia coba pakai celana jeans dia pakai sepatu sneakers, dia coba sederhana penampilan," tutur Fahri.
Namun, Fahri menganggap bahwa simbol-simbol tersebut tidak cukup menutup sistem pemerintahan yang disebutnya sebagai feodalisme.
"Tapi apakah feodalisme hilang? Tidak, feodalisme tidak hilang. Mereka masih ada di sana. Dan itu yang membuat Jokowi menjadi tidak wajar, itu yang membuat kekuasaan itu berjarak dengan kaum intelektual. Orang-orang itu bekerja untuk mencoba menyapu pikiran-pikiran yang berbeda karena feodalisme di sekitar kekuasaan itu," kata Fahri memungkasi.