Gubernur Anies Rangkap Presidenkah? Presidennya Kemana Tak Mereka Bully

Siswanto Suara.Com
Jum'at, 11 September 2020 | 17:31 WIB
Gubernur Anies Rangkap Presidenkah? Presidennya Kemana Tak Mereka Bully
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan di Polda Metro Jaya. (Suara.com/Bagaskara).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Alasan Anies untuk mengambil keputusan tersebut bagi Jakarta, karena tiga indikator yang sangat diperhatikan oleh Jakarta, yaitu tingkat kematian, ketersediaan tempat tidur isolasi dan ICU khusus Covid-19 dan tingkat kasus positif di Jakarta.

Vaksin

Presiden Joko Widodo meminta agar Tim Percepatan Pengembangan Vaksin Covid-19 bekerja cepat, terutama untuk pengembangan bibit vaksin merah putih di tempat bibit vaksin itu diteliti dan dikembangkan.

Pernyataan tersebut disampaikan Menteri Riset dan Teknologi  Bambang Brodjonegoro yang juga ketua dalam susunan Penanggungjawab Tim Pengembangan Vaksin Covid-19.

Bambang telah melaporkan kepada Presiden bahwa Lembaga Eijkman sudah memulai upaya pengembangan vaksin merah putih dengan platform protein rekombinan dan saat ini prosesnya sudah mencapai 50 persen dari tugas Lembaga Eijkman mengembangkan bibit vaksin itu di laboratorium.

”Targetnya akhir tahun ini uji pada hewan sudah bisa diselesaikan sehingga awal tahun depan, sekitar bulan Januari, Lembaga Eijkman bisa menyerahkan bibit vaksin tersebut kepada PT Biofarma untuk kemudian dilakukan formulasi produksi dalam rangka uji klinis, baik uji klinis tahap I, II dan III, dan setelah uji klinis itu selesai dan BPOM menyatakan bahwa vaksin ini aman untuk digunakan dan cocok untuk menjaga daya tahan tubuh terhadap Covid-19, maka akan dilakukan produksi dalam jumlah massal oleh PT Biofarma juga,” ujar dia.

Perkiraannya, di triwulan keempat 2021, Indonesia bisa memproduksi dalam jumlah besar dan nantinya akan melengkapi vaksin Covid-19 yang awalnya akan didatangkan dari kerja sama dengan pihak luar, terutama dengan Sinovac (Cina) dan dengan G42 yang berasal dari United Arab Emirates. Harapannya proses vaksinasi nantinya bisa segera dikerjakan.

Pada kesempatan itu, Menristek juga menyampaikan telah melaporkan kepada Presiden bahwa bibit vaksin yang dikembangkan dengan vaksin merah putih itu menggunakan isolat virus yang beredar di Indonesia sehingga diharapkan vaksin merah putih akan cocok untuk menjaga daya tahan tubuh warga negara Indonesia terhadap Covid-19 itu sendiri.

”Untuk menunjang produksinya, selain Biofarma yang tahun depan berencana bisa memproduksi 250 juta dosis per tahun, kami di dalam konsorsium vaksin merah putih juga akan mengundang beberapa perusahaan farmasi swasta untuk ikut memproduksi vaksin Covid-19. Sejauh ini sudah ada 3 perusahaan yang potensial,” kata Bambang.

Baca Juga: Anies Baswedan Kena Kritik karena PSBB Total, ini Respons Tengku Zulkarnain

Perusahaan tersebut, menurut Bambang, harus segera mengurus izin ke BPOM untuk cara pembuatan vaksin yang baik dan juga harus menyiapkan line of production khusus untuk vaksin Covid-19 ini. Dengan tambahan dari swasta tersebut, Menristek sampaikan harapannya Indonesia mempunyai kemandirian di dalam penyediaan dan pengembangan vaksin Covid-19.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI