Bagaimana Awal Syekh Ali Jaber Memutuskan Menjadi WNI?

Siswanto Suara.Com
Selasa, 15 September 2020 | 11:25 WIB
Bagaimana Awal Syekh Ali Jaber Memutuskan Menjadi WNI?
Menkopolhukam Mahfud MD menjenguk Syekh Ali Jaber yang menjadi korban penusukan, Senin (14/9/2020). [Instagram@mohmahfudmd]

Suara.com - Nama Syekh Ali Jaber menjadi bahan perbincangan dalam tiga hari terakhir, semenjak dia ditusuk Alpin Adrian di masjid Bandarlampung (Minggu, 13 September 2020).

Sebelum menjadi warga negara Indonesia, ulama tersebut merupakan warga Arab Saudi. dia di Madinah pada 3 Februari 1976.

Bagaimana awal Syekh Ali Jaber memutuskan menjadi WNI? Tentu ini pertanyaan banyak orang, terutama yang mengidolakan tokoh yang disebut Mahfud MD sebagai humanis dan tak berpolitik itu.

"Sebenarnya pertama kali saya ke Indonesia hanya kunjungan silturahmi karena ada hubungan darah ke Indonesia. Ternyata sejak saya di Indonesia ingin kenal keluarga, siapa saja keluarga saya. Ternyata saya menemukan kakek saya kelahiran Bumi Ayu, Jawa Tengah,” kata Syekh Ali Jaber dalam YouTube Trans7 Official yang tayang pada 31 Juli 2020.

“Menurut saya, saya Arab asli. Jadi Arab asli tapi darah saya tidak jauh dari Indonesia,” dia menambahkan

Kini dia sudah memegang KTP Indonesia yang berlaku seumur hidup.

Disadur dari Hops -- media jaringan Suara.com -- pada Januari 2020 lalu, dia mengunggah foto paspor Indonesia.

“Menjadi sebuah kebahagian dan kebanggaan bagi kami beserta keluarga saat pengajuan menjadi Warga Negara Indonesia telah diterima,” tulis Ali Jaber di laman media sosial Instagram resminya @syekh.alijaber.

Ketika itu, dia berharap bisa menjadi WNI yang baik.

Baca Juga: Kutuk Pembunuhan Ulama dan Penusukan Syekh Ali Jaber, FPI: Itu Cara PKI

“Mohon bimbingannya dari jamaah sekalian supaya kami menjadi warga negara Indonesia yang baik dan bisa berkontribusi bagi agama bangsa dan negara. Aamiin. I love you Indonesia,” katanya.

Dikenal dekat dengan Presiden

Syekh Ali Jaber mengakui kalau bisa menjadi WNI berkat dukungan Susilo Bambang Yudhoyono ketika masih menjabat sebagai Presiden.

“Ya (kewarganegaraan Indonesia dari) Bapak Presiden SBY. Sebenarnya saya tidak memilih, ketika saya datang ke Indonesia kunjungan silaturahmi saja. Ketika saya mendapat kesempatan salat Maghrib di Masjid Agung Sunda Kelapa, saya diajak sama satu sahabat untuk salat di masjid. Kebetulan saat saya di sana bertemu dengan pengurus masjid yang mendorong saya menjadi imam,” kata dia.

“Kebetulan saya jadi imam beliau tersentuh dan minta lagi. Cuma visa saya sebagai orang asing bisa habis tapi ternyata mereka bisa membantu untuk tinggal,” Syekh Ali Jaber menambahkan.

Kemarin sore, Mahfud MD menjenguk Syekh Ali Jaber. Mahfud senang karena keadaannya sudah membaik setelah terkena tusukan pisau dapur ketika sedang memberikan tausiyah.

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI