Perdana Ngantor Naik Transjakarta, Pramono Anung: Rasanya Menyenangkan!

Rabu, 30 April 2025 | 10:01 WIB
Perdana Ngantor Naik Transjakarta, Pramono Anung: Rasanya Menyenangkan!
Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung akhirnya ikut menjadi penumpang transportasi umum ketika bertugas pada Rabu (30/4/2025). (Suara.com/Faqih)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Pramono menekankan, perubahan kebiasaan ini tak bisa hanya dimulai dari bawah. Menurutnya, seorang pemimpin harus memberikan contoh nyata agar kebijakan tak berhenti sebatas kertas.

"Apa pun kebijakan dibuat, kalau tidak dijalankan percuma dan kalau tidak diberi contoh oleh pemimpinnya sendiri percuma. Maka saya besok akan memulai, saya dan Bang Doel juga akan memulai dari tempat masing-masing," ungkapnya.

Namun begitu, Pramono mengakui ada tantangan tersendiri dalam menerapkan kebijakan ini, terutama dari sisi akses. Ia menyebut jalur transportasi umum dari rumah dinas gubernur di Jalan Taman Suropati, Menteng, menuju Balai Kota belum sepenuhnya terhubung.

"Ini merupakan semangat kita untuk memulai menggunakan transportasi umum. Yang menjadi persoalan adalah saya sendiri. Karena sekarang saya tinggal di Taman Suropati 7, kalau mau ke Balai Kota naik transportasi umumnya kan enggak ada," pungkasnya. 

Reaksi Ojol soal ASN Wajib Naik Angkutan Umum

Asosiasi Pengemudi Ojol Garda Indonesia sebelumnya mengaku khawatir kalau pendapatan para pengemudi bisa berkurang karena separuh dari penumpang mereka di Jakarta termasuk ASN.

"Untuk ASN, baik itu Pemda maupun Pemerintah Pusat, Kementerian atau Lembaga, itu menggunakan ojol ini mungkin bisa mencapai 40 persen. Jadi 60 persen masyarakat umum. Kalau pandangan kami seperti itu (merugikan) karena jumlah ASN yang menggunakan jasa transportasi ojek daring banyak juga," kata Ketua Umum Gabungan Aksi Roda Dua (Garda) Indonesia Raden Igun Wicaksono kepada Suara.com saat dihubungi pada Senin (28/4/2025).

Walaupun Instruksi Gubernur (Ingub) Jakarta itu sudah diteken pada 23 Maret lalu, Igun menyampaikan kalau hingga saat ini belum ada komunikasi resmi dari pihak Pemprov terkait kebijakan tersebut. 

"Jadi kami memang menunggu adanya undangan atau pembahasan bersama sebelum instruksi ini diterbitkan oleh gubernur," katanya.

Baca Juga: Pramono Bicara Soal Wacana Kenaikan Tarif Transjakarta: Masih Kajian

Menurut Igun, tingginya jumlah ASN yang menggunakan jasa ojek daring menunjukkan peran penting ojol dalam mendukung mobilitas harian pekerja pemerintahan. Oleh karena itu, ia berharap ojek daring bisa diakui secara formal dalam kebijakan transportasi ASN.

"Kalau dalam instruksi tersebut kan memang tidak disebutkan secara formal. Kita berharap bisa disebutkan secara formal sehingga menambah pendapatan dari para pengemudi ojek online.  Asosiasi berharap ojek online dapat dilibatkan dalam alat transportasi yang dapat digunakan oleh ASN nanti," ucapnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI