Sebelum itu, menurut penuturan keluarga, Juliana sempat mengatakan kepada pemandu bahwa ia lelah dan ingin istirahat.
Ali kemudian menyuruhnya duduk, lalu berpamitan untuk merokok selama beberapa menit.
"Juliana bilang kepada pemandunya bahwa dia kelelahan, lalu si pemandu menyuruhnya duduk dan beristirahat," ungkap ayah Juliana, Manoel Marins, dalam wawancara eksklusif dengan program Fantastico, TV Globo.
"Kemudian, dia pamit merokok selama 5 sampai 10 menit. Untuk merokok! Ketika kembali, Juliana sudah tidak terlihat lagi," lanjutnya.
Menurut Manoel, insiden itu terjadi sekitar pukul 04.00 pagi. Namun video kondisi Juliana baru dikirim kepada pihak koordinator sekitar pukul 06.08.
Tim penyelamat disebut baru dihubungi pukul 08.30, dan baru tiba di lokasi sekitar pukul 14.00.
"Peralatan satu-satunya yang mereka bawa hanya seutas tali. Mereka melemparnya ke arah Juliana. Dalam kondisi panik, si pemandu lalu mengikat tali ke pinggangnya dan mencoba turun tanpa alat pengaman," terang Manoel.
Usai kejadian, Ali Musthofa menjadi sasaran kritik tajam dari publik, baik di Indonesia maupun Brasil.
Komentar di media sosial membanjiri namanya, mulai dari tudingan kelalaian hingga permintaan agar ia dihukum.
Baca Juga: Investor Pembangunan Kereta Gantung Menuju Gunung Rinjani Kabur
Tak hanya itu, komunitas pemandu wisata lokal juga dikabarkan telah memasukkan Ali dalam daftar hitam alias blacklist.
Ali menyayangkan hujatan yang dilontarkan publik. Menurutnya, mereka hanya asal bicara karena tidak mengetahui kronologinya.
Di tengah tekanan dan trauma yang belum reda, Ali mengaku hanya ingin menyampaikan bahwa dia telah melakukan yang terbaik dalam situasi yang sulit.
Namun bagi keluarga korban, tindakan Ali dan lambannya respon pihak pengelola Taman Nasional Gunung Rinjani dianggap sebagai bentuk kelalaian yang berujung fatal.
"Meski demikian, yang paling saya anggap bersalah adalah koordinator taman nasional. Dia terlambat menghubungi Basarnas," tegas Manoel.
Ibunda Juliana, Estela Marins, menyatakan, "Ini menyakitkan sekali. Orang-orang ini telah membunuh anak saya."